Ketika para demonstran memecahkan kaca jendela gedung dewan. Mereka melakukan tindakan kekerasan demi terwujudnya tuntutan mereka. Sedangkan penyambung lidah rakyat hanya membisu seakan tutup mata dan tutup telinga mendengar teriakan rakyat yang sedang berkeluh kesah, apakah itu sebuah anarkisme? Dan kemudian Media massa pun tanpa memahami arti sebuah anarkisme turut menyebut tindakan demonstran tersebut sebagai tindakan anarkis yang identik kekerasan. Karena media masa lah banyak orang mengiyakan pernyataan tersebut. Tetapi, benarkah anarkis itu sebuah tindakan kekerasan?
Bukan. Anarkis bukanlah kekerasan Anarkisme berasal dari kata dasar "anarki" dengan imbuhan -isme. Kata anarki merupakan kata serapan dari anarchy (bahasa Inggris) atau anarchie (Belanda/Jerman/Prancis), yang berakar dari kata bahasa Yunani, anarchos/anarchein.Ini merupakan kata bentukan a- (tidak/tanpa/nihil/negasi) yang disisipi /n/ dengan archos/archein (pemerintah/kekuasaan atau pihak yang menerapkan kontrol dan otoritas - secara koersif, represif, termasuk perbudakan dan tirani); simbol huruf A didalam lingkaran, kenapa demikian A adalah alfa atau negasi pertama dalam huruf abjad lingkaran adalah omega artinya penegasan bentuk kemutlakan, jadi sebuah symbol awal yang mutlak misal keadilan, kesetaraan kebebasan, kemanusiaan, dan lain-lain. maka, anarchos/anarchein berarti "tanpa pemerintahan" atau "pengelolaan dan koordinasi tanpa hubungan memerintah dan diperintah, menguasai dan dikuasai, mengepalai dan dikepalai, mengendalikan dan dikendalikan, dan lain sebagainya". Bentuk kata "anarkis" berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki, sedangkan akhiran -isme sendiri berarti paham/ajaran/ideologi.
Anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa pemerintahan. yang dimulai di antara manusia, dan akan mempertahankan vitalitas dan kreativitasnya selama merupakan pergerakan dari manusia" (Peter Kropotkin) Penghapusan eksploitasi dan penindasan manusia hanya bisa dilakukan lewat penghapusan dari system otoriter pemerintah dengan segala kebijakan yang selalu pada ujungnya berpihak pada tubuh instansi atau pemodal dan kapitalisme yang rakus " (Errico Malatesta) .
Anarkis merupakan orang yang menganut sistem anarki. Sedangkan paham atau ideologi anarki adalah anarkisme.
Anarkisme bertujuan menciptakan masyarakat tanpa hirarkis dengan konsep kesetaraan dan kolektifitas dengan kesadaran dan tanggung jawab bersama tanpa ada pemetaan kelas, karena dengan system hirarki itu sendiri terdapat pemetaan kelas antara atasan bawahan, pemerintah dan yang diperintah , yang pastinya terdapat sebuah konspirasi kebusukan system dengan segala legalitas yang hanya sebagai tameng, yang selalu bertolak belakang dengan konsep kesetaraan, kreatifitas, kebebasan yang bertanggung jawab!
Anda pasti berfikiran bahwa sebuah konsep kesetaraan dan kebebasan masih bisa kok diterapkan dalam suatu Negara dengan pemerintahan!!! Jawabanya cuman satu ” nonsense bullshit, omong kosong ( hanya sebuah kemunafikan )”…Dalam system pemerintahan yang sekarang telah ada , dengan segala perundang - undangan dan penerapan sebuah system kinerja mereka, merupakan cermin refleksi wajah kemunafikan dan lahan subur yang dimanfaatkan oleh oknum – oknum mayoritas penjabat Negara yang telah mendarah daging. Dan anehnya lagi ketika pemerintah membutakan diri dan menutup kuping rapat – rapat ketika pemilihan anggota dewan atau kepala daerah dsb berlangsung, dengan kebusukan dan konspirasi dengan kolusi dan nepotisme yang jelas elas terjadi, seakan hal itu dianggap wajar tanpa solusi, mereka berlomba – lomba mengucurkan dana yang tidak sedikit, seperti pertaruhan di medan judi, dengan iming - iming akan memberikan kesejahteraan bagi rakyat dengan buaian janji dan uang demi mendapat sebuah jabatan, yang bila kita telii lagi antara gaji mereka dan uang yang dikeluarkan tak berimbang. Lalu apa yang mereka inginkan?.. ada motif apa lagi dibalik sebuah jabatan ?.( penuh tanda Tanya besar ) coba kita tantang mereka dengan gaji setara dengan guru , tanpa tunjangan apapun dan segala pendanaan infrastruktur,pemberdayaan, ( jasmas) dan tender apa saja benar – benar di pegang dan dikontrol masyarakat , apakah mereka benar – benar masih mau menjadi anggota dewan? …. Itulah sebagai cermin bahwa pemerintahan merupakan lahan subur para koruptor dengan kegilaan mereka kapada jabatan dan uang tanpa perdulikan nasib ( masih percayakah anda dengan system dan birokrasi pemerintahan ? ) ( fuck off)
Kenapa kaum anarkis begitu benci terhadap pemerintah?..
Pada dasarnya kaum anarkis menginginkan sebuah kebebasan tanpa aturan yang mendoktrinisasi ( sebuah kebebasan tapi terbatas ) oleh pemerintah. Dimana, kaum anarkis percaya bahwa sebuah pemerintah hanya sebagai komoditas yang tidak ubahnya seperti perusahaan , dimana didalamnya terdapat proyek atau sebuah tender, dan menegement yang sama halnya dengan konsep kapitalisme, yang pada dasarnya hanya menguntungkan para pejabat pemerintahan dan pemodal itu sendiri, dengan berbagai kebusukan system yang dilegalkan, dengan tendensi kepentingan bersama untuk kesejahteraan rakyat.” Lagi – lagi rakyat sebagai kacung yang hanya mengikuti saran majikannya yang benar –benar ditipu mentah mentahdan yang jelas. aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu yaitu kaum pemilik modal.
Dalam perjuangannya, kaum anarkis tidak menggunakan kekerasan. Anarkisme justru memperjuangkan kedamaian dan kesetaraan.
Itu berarti bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih jenis kehidupan yang anda mau serta hidup di dalamnya tanpa ada yang mengganggu dengan pertanggung jawaban moral dengan konsisten, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. Berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan serta bersama menikmati kesempatan hidup bersama sama dalam kesetaraan.
Anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). Para Anarkis berusaha mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun antara satu dengan yang lainnya. Atau, dalam tulisan Bakunin yang terkenal kebebasan tanpa sosialisme adalah ketidakadilan, dan sosialisme tanpa kebebasan adalah perbudakan dan kebrutalan.
Anarkisme dan kekerasan
Dalam sejarahnya, para anarkis dalam berbagai gerakannya kerap kali menggunakan kekerasan sebagai metode yang cukup ampuh dalam memperjuangkan ide-idenya,
seperti para anarkis yang terlibat dalam kelompok Nihilis di Rusia era Tzar, Leon Czolgosz, grup N17 di Yunani. Slogan para anarkis Spanyol pengikutnya Durruti yang berbunyi
“ Terkadang cinta hanya dapat berbicara melalui selongsong senapan
Yang sangat sarat akan penggunaan kekerasan dalam sebuah metode gerakan. Penggunaan kekerasan dalam anarkisme sangat berkaitan erat dengan metode propaganda by the deed, yaitu metode gerakan dengan menggunakan aksi langsung (perbuatan yang nyata) sebagai jalan yang ditempuh, yang berarti juga melegalkan pengrusakan, kekerasan, maupun penyerangan. Selama hal tersebut ditujukan untuk menyerang kapitalisme ataupun negara.
Namun demikian, tidak sedikit juga dari para anarkis yang tidak sepakat untuk menjadikan kekerasan sebagai suatu jalan yang harus ditempuh. Dalam bukunya What is Communist Anarchist, pemikir anarkis Alexander Berkman menulis:
"Anarkisme bukan Bom, ketidakteraturan atau kekacauan. Bukan perampokan dan pembunuhan. Bukan pula sebuah perang di antara yang sedikit melawan semua. Bukan berarti kembali kekehidupan barbarisme atau kondisi yang liar dari manusia. Anarkisme adalah kebalikan dari itu semua. Anarkisme berarti bahwa anda harus bebas. Bahwa tidak ada seorangpun boleh memperbudak anda, menjadi majikan anda, merampok anda, ataupun memaksa anda. Itu berarti bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih jenis kehidupan yang anda mau serta hidup didalamnya tanpa ada yang mengganggu, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. Berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan, serta menikmati kesempatan hidup bersama-sama dalam kesetaraan."
(Alexander Berkman, What is Communist Anarchist 1870 - 1936) ”
Dari berbagai selisih paham antar anarkis dalam mendefinisikan suatu ide kekerasan sebagai sebuah metode, kekerasan tetaplah bukan merupakan suatu ide eksklusif milik anarkisme, sehingga anarkisme tidak bisa dikonotasikan sebagai kekerasan, seperti makna tentang anarkisme yang banyak dikutip oleh berbagai media di Indonesia yang berarti sebagai sebuah aksi kekerasan. Karena bagaimanapun kekerasan merupakan suatu pola tingkah laku alamiah manusia yang bisa dilakukan oleh siapa saja dari kalangan apapun.
Posting Komentar