Kapitalis dan Ancaman Pasar Bebas

Redefinisi Kapitalisme

Tentu kawan–kawan tahu betul apa itu sistem iblis kapitalisme, Ya, mari kita sama–sama mendefinisikan ulang hakiki kapitalisme yang sejauh ini ia berhasil membuat kita ogah berpikir tentangnya sekaligus seolah memberi rasa aman bagi kebanyakan umat manusia.

Kapitalisme adalah sebuah sistem global jahat yang diaktori segelintir orang pemilik modal besar. Tidak sukar membayangkannya. Perumpamaannya seperti ini, ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang.
Ia kemudian membentuk lingkaran setan yang rapat sehingga orang–orang di dalamnya sulit keluar karena seolah dimanjakan (padahal diperbudak) segelintir pemilik modal.Ia melegitimasi penghisapan manusia atas manusia lain karena hanya cara tersebut yang ampuh mempertahankan eksistensinya.Ia pintar, cerdas, tapi satu hal yang dapat menghancurkannya, ia licik dan culas.Kepintarannya dapat dilihat dari bagaimana ia berperan sebagai tuhan ketika hamba mengemis, meminta kepadanya karena tidak tahu lagi harus berbuat apa.
Ya, mari kita masuk dalam lingkup ekonomi kapitalisme. Kasarnya seperti ini, daripada dapur kosong, tidak berasap, akhirnya hamba menuhankannya sembari bersabar dan berharap hari esok jauh lebih baik, padahal itu semua nihil jikalau kawan–kawan tidak frontal melawannya.

Pengertian globalisasi

Globalisasi / perdagangan bebas sendiri diambil dari kata global yang artinya universal globalisasi bisa jadi sangat luas cakupanya tergantung bagaimana pengguna menempatkan. Ada sebagain yang berpendapat bahwa globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan ko-eksistensi yang nantinya akan mengahpus batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.dan globalisasi ini tidak lain merupakan sebagai sebuah proyek rekayasa negara-negara adikuasa (kapitalis) untuk tetap menjaga eksistensi dan pengaruhnya terhadap dunia terutama dunia ketiga. Stigma negatif disematkan kepada globalisasi oleh para pendukung ide ini, globalisasi dipandang hanya evolusi dari kapitalisme dimana negara2 kaya akan mengontrol perokonomian dunia sedangkan negara negara kecil atau yang sering disebuk negara ketiga hanya dieksploitasi dan semakin terbenam karena tidak mempunyai daya saing.
pasar bebas yang bersanding manis dengan istilah ekonomi neoliberal memperlakukan tenaga kerja, uang, tanah dan sumber alam sebagai faktor produksi semata atau komoditas yang diperjual belikan. Akibatnya, Suplay dan demand dari tenaga kerja, uang, tanah dan sumber alam akan ditentukan dan menentukan harga di pasaran. Dampak langsung yang diakibatkan kondisi ini adalah krisis finansial, instabilitas politik, dan ancaman kelestarian lingkungan. Tumbuh suburnya angka kemiskinan, dan semakin rapuhnya para petani petani kecil ,dan masih banyak lagi korban – korban yang akan bermunculan.

Tenaga kerja hanya dianggap sebagai faktor produksi maka karyawan tidak lebih dari mesin atau robot. Upah tenaga kerja akan ditekan serendah mungkin agar memberikan hasil maksimal dalam mengeruk keuntungan, faktor humanisme akan dikesampingkan dan tentu sasaran paling empuk untuk mensuplay tenaga kerja murah adalah negara berkembang atau negara miskin yang "terjebak" dengan iming2 investasi dan perkembangan ekonomi semu. Pemilik modal akan meminta berbagai macam fasilitas seperti pengurangan pajak, pasokan tenaga kerja murah dan tentu juga ketersediaan sumber daya alam dan demi investasi negara berkembang akan mengamini semua permintaan kapitalis akibatnya persis seperti yang terjadi di papua dengan freeport. setiap hari freeport menghasilkan 225 ribu ton bijih emas, bahkan reuters pernah melansir 4 bos besar freeport menerima tidak kurang Rp. 126,3 M / bulan atau 1,5 T / tahun, bandingkan dengan APBD yang cuma ditargetkan 5,28 T. Apa yang diperoleh papua dari kapitalisasi freeport? kemiskinan, Kerusakan hutan dan AIDS, maka wajar jika kemudian globalisasi sebagai bentuk paling mutakhir dari kapitalisme dianggap mengakibatkan dampak negatif yang luar biasa
Pengaruh globalisasi Ekonomi

Kekuatan globalisasi ekonomi atau globalisasi kapitalisme adalah liberalisme ekonomi. Ilmuwan menyebutnya kapitalisme pasar bebas. Berbeda dengan kapitalisme kesejahteraan, yaitu kapitalisme yang diregulasi dan direformasi, kapitalisme ini tidak membiarkan pasar berjalan sebebas-bebasnya tanpa kendali, tapi perlu diatur agar kapitalismememberikan keuntungan dan keadilan sampai orang-orang dibawah tingakat kesejahteraan.
kapitalisme pasar bebas hanya menguntungkan Negara kaya. Banyak orang yang menjadi semakin miskin karena kapitalisme ini. Kapitalisme ini telah melampaui kesederhanaan dan tenaga kerja menjadi roda dan mesin kapitalis raksasa. Pada akhir abad 20, kapitalisme mengendalikan hamper seluruh perekonomian internasional. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi mendukung kapitalisme pasar bebas.
Wujud nyata globalisasi ekonomi terjadi pada aspek:
Aspek produksi

  • Perusahaan dapat berproduksio di berbagai Negara dengan sasaran agar biaya prosuksi lebih rendah.Aspek pembiayaan Akses peroleh
  • Aspek tenaga kerja; perusahaan global punya manfaat tenaga kerja dari seluruh dunia.
  • Aspek jaringan informasi; dengan cepat dan mudah mendapatkan informasi
  • Aspek perdagangan; penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan non tariff.

Pengaruh globalisasi social dan budaya.

Globalisasi dapat memperluas kawasan budaya. Globalisasi dapat timbulkan dampak negative. Akibat dari pengaruh globalisasi:
  • Disorientasi, dislokasi atau krisis social-budaya dalam masyarakat.
  • Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan preseden kulturalnya.
  • Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.

Sisi negative budaya by bird (budaya gado2 tanda identitas), yaitu:
• Akibatkan erosi budaya
• Lenyapnya identitas cultural nasional dan local
• Kehilangan arah sbg bangsa yang memiliki jati diri.
• Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme
• Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.

Menurut Anthony Giddens, dampak globalisasi:

Individualisme

Individualisme adalah orang secara aktif dan bebar membentuk diri mereka sendiri dan menentukan identitas mereka sendiri. Tradisi dan nilai-nilai masyarakat perlahan ditinggalkan.

kerja

Pola kerja pun berubah dalam era globalisasi ini. System kerja, tujuan kerja dan proses kerja nerubah pada era global.

pop
Globalisasi melahirkan homogenitas atau kesamaan budaya yang lebih besar.

Pengaruh globalisasi bidang politik

Globalisasi politik merupakan pergulatan global dalam mewujudkan kepentingan para pelaku yang menjalankannya. Pelaku globalisasi bidang politik:
  • Semua Negara
  • Organisasi antar pemerintah: ASEAN, NATO dll.
  • Perusahaan internasional dan transnasionalPemerintah nasional yang dipilih secara demokratis, tidak lagi dapat mengontrol batas-batas Negara mereka.

Globalisasi dan രിസികോ

Lingkungan
Bergantungnya manusia pada sumber-sumber alam yang akan menyebabkan krisis lingkungan hidup.
Polusi lingkungan: pencemaran atmosfer, pencemaran sungai oleh limbah industri.
Masalah hutan:
populasi dunia terlalu cepat dan banyak, sehingga lahan untuk perumahandan bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan sudah mulai langka.
Pemanasan global (global warming). Peningkatan jumlah emisi (penyinaran/pemancaran) dari industri ke atmosfer meningkatkan suhu global.

Kesehatan
Dampak lapisan ozon, Manufactured risk pada makanan: kemanjuan proses pembuatan makanan dengan zat kimia berbahaya.
Mayarakat risiko global
Perubahan pola pekerjaan, mundurnya tradisi dan adapt-istiadat dalam identitas diri.

Aspek Negatif Globalisasi

• Kesenjangan ekonomi
• Negara yang perekonomiannya kuat, bersekongkol untung meraup untung sebesar-besarnya. Hal ini merugikan Negara miskin yang ekonominya lemah.
• Timbulnya fanatisme rasial, etnis dan agama dalam forum dan organisasi
• Kadar kualitas kejahatan semakin tinggi dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi.
• Mundurnya Sumber Daya Alam vital: air, hutan dan terjadinya pencemaran global

Kelicikan Humanisme Kapitalisme

Lebih jauh, konsep ekonomi tersebut melahirkan kelas–kelas sosial dalam masyarakat atau pengotakan status manusia. Dikotomi si kaya dan si miskin adalah manifestasinya.
Tidak berhenti di sini. Ironis ketika percabangan tersebut tidak lagi berperikemanusiaan. Yang kaya semakin merajalela, yang miskin semakin menjerit.
Kita semua tahu bahwa idealnya kondisi tersebut dapat memunculkan kedermawanan. Ingat ! Pilantropis murni tanpa embel-embel bukanlah seorang kapitalis, walaupun kebanyakan orang menganggap mereka kapitalis. Ia tahu betul ketidakseimbangan ajaran kapitalisme dan kemudian memilih menjadi pilantropis.
Ia-kapitalisme melegalkan penghisapan yang dilakukan si kaya atas si miskin (baca: perbudakan). Sungguh sempit humanisme yang diartikulasikan kapitalisme. Bahkan perbudakan tersebut seolah dikondisikan terjadi dan bersifat tidak memaksa. Mengapa hal ini bisa terjadi ?
Kenyamanan semu perbudakan dalam lingkaran setan dapat menjadi sebuah jawaban.
Oleh karena itu, marilah sama-sama matangkan idealisme untuk keluar dari lingkaran tersebut walaupun terasa berat, lebih khusus bagi kapitalis muda mapan yang sudah merasa nyaman.
Kapitalisasi Pendidikan
Kapitalisme tidak segan–segan melebarkan sayap di dunia pendidikan, tentu dengan idealismenya bahwa kepemilikan modal adalah segalanya.
Ia berhasil mendisfungsikan esensi pendidikan, mensubstitusi ruang kelas menjadi sebuah perusahaan.
Bagaimana tidak ? kita dapat melihat kondisi saat ini, yang bersekolah dengan fasilitas yang memadai dengan berbagai kelebihan – kelebihan didalamnya hanya yang mereka yang mampu membayar, bagaimana dengan yang tidak mampu membayar ? Kenyataan di lapangan, mereka tidak dapat kesejahteraan pendidikan itu tadi sekelumit tentang pra-ruang kelas. Sekarang bagaimana dengan yang sedang menikmati ruang kelas ?
Aura intelektualisme pun didistorsi menjadi sebuah rutinitas formalitas berbuah kemalasan kontinu. Memang hal tersebut merupakan pilihan masing-masing individu. Tetapi penting diingat ! Jikalau ruang kelas masih dipenuhi perasaan dan aktivitas yang “salah”, adalah mimpi di siang bolong melahirkan individu-individu berkualitas unggul. Akhirnya, peserta didik hanya mencari nilai tetapi tidak lagi memikirkan, memanifestasikan apalagi mensyukuri arti sebuah proses.
Lanjut dengan pasca ruang kelas. Walhasil, lulusan ruang kelas pencari nilai akhir akan berpenyakit mental bahkan cenderung amoral. Di kemudian hari mereka enggan berpikir dan berusaha. Pragmatisme sempit akan melekat di masing-masing individu dengan meniadakan nilai-nilai murni yang dianugrahi di dalam diri. Korupsi adalah salah satu contoh sederhana.
Sungguh, hal-hal tersebut yang diinginkan kapitalisme. Sebuah bahan perenungan perihal agenda busuk kapitalisme.

Kontinuitas Pergerakan

Jadi, pergerakan radikal, frontal tanpa melupakan hal–hal fundamental adalah syarat mutlak menghancurkan eksistensinya-kapitalisme.
Aksi kolektif dalam kemandirian yang cerdas pemogokan kerja yang dilakukan kawan-kawan pekerja secara besar–besaran adalah salah satu cara membuatnya kebakaran jenggot walaupun tak sampai membuatnya mati.
Perlu sebuah kontinuitas sabar sembari melakukan pengecekan ulang terhadap infiltrasi yang dilakukan kapitalis dalam pergerakan (hal ini sangat penting demi menjaga kemurnian cita–cita pergerakan).
Mengapa pergerakan harus bersifat kolektif, cerdas, tulus, dan murni ? Ya, karena jikalau dilakukan tanpa konsep matang, anorganisir akan melahirkan pergerakan bersifat emosional saja, kemudian mengonsekuensikan sebuah stagnasi pergerakan yang tidak diharapkan.
Singsingkan lengan baju, kencangkan ikat pinggang dan jangan lupa rapatkan barisan !!!Ingat ! Pergerakan emosional terorganisir tidak lebih baik ketimbang pergerakan cerdas terkonsep.
Dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal-hal kecil, dan dimulai saat ini !!!

Historikal Ketidak Setujuan Kaum Anarki dan Komunisme

Seperti yang telah kita bahas dihalaman sebelumya , bahwa Punk telah beralih pada Anarkisme sebagai alternatif bagi sistem dunia yang eksis sekarang ikut terlibat mencari alternatif dari siklus kontinunitas penindasan yang terjadi dalam setiap revolusi selama ini.

Tidak seperti kontra kultur borjuis ( pergerakan orang – orang komunis ) lainnya Punk menolak Komunisme beserta semua tradisi sayap kiri - pemerintah - demokrasi terlebih lagi kapitalisme. Reformasi yang dilakukan partai besar dianggap Punk tidaklah cukup karena amat sangat bersifat statis (misalnya dengan tetap mempertahankan perlunya pemerintahan formal). Reformasi hanya MENYENANGKAN bukan MEMBEBASKAN orang-orang yang telibat didalamnya. Meskipun demikian seperti halnya Komunisme, Punk terlibat dalam berbagai gerakan-gerakan yang mendukung hak perempuan ( kesetaraan gender ), kelas pekerja ( buruh – buruh pabrik ,dsb )serta sama-sama membenci kaum kapitalis. Banyak anggota- anggota komunitas Punk terlibat dalam demonstrasi-demonstrasi yang diorganisir oleh Liga Spartakis atau grup-grup Marxis, Leninis, Trotskys lainnya.
Hal ini dikarenakan mereka memiliki goal-goal yang mirip dalam beberapa isu yang spesifik. Akan tetapi Anarkisme dasar ketika kita membaca sejarah , sadar akan realitas Komunisme yang telah melenceng jauh dari goal “ideal” akan sebuah “negara”, apalagi bila dilihat dari kaca mata Anarkis yang menolak negara. “Grup-grup komunis yang telah kehilangan kekuatan membicarakan tentang kebersamaan dalam satu garis dan menampilkan Komunisme sebagai kekuatan mulia berperang demi persamaan dan keadilan menghadapi dominasi Kapitalis. Tetapi faktanya para partai-partai sayap kiri secara alamiah bersifat autoritarian. Setiap sistem yang didalamnya memiliki bagian dari filosofi dominasi satu manusia oleh manusia lainnya memiliki kemungkinan untuk menindas.

Kelompok-kelompok komunis tidak akan pernah memperjuangkan pembebasan massa karena hal tersebut hanya akan membuat mereka terhambat dalam upaya untuk memegang kekuasaan. Ketika mereka memperoleh jalan kearah kekuasaan maka mereka akan mengadopsi sifat menindas seperti halnya penguasa-penguasa negara sebelum mereka” yang berlawanan dengan konsep anarkisme
#2 Februari 1990 Hal 22, Felix dan Rat, Revolt Against communism).
Bukti- bukti akan sifat menindas komunisme tidak hanya mengacu pada keadaan rezim - rezim penindas komunis yang ada saat ini, karena hal tersebut sebenarnya telah terjadi sejak pemberotakan Krondstat tahun 1921, gerakan Anarkis Ukrania tahun 1918 - 21 dan perang sipil spanyol tahun 1936 - 1939 ketika para Anarkis dihianati dan dihancurkan oleh kekuatan totalitarian Komunis, dimana mereka merangkul kaum anarkis dan menusuk dari belakang.

Rezim-rezim Komunis secara substansial tidak berbeda dengan rezim-rezim yang mereka tumbangkan, paling tidak dalam satu subjek MENJADI PENGATUR/PENGUASA sedangkan Anarkis percaya revolusi bukanlah suatu pergantian yang sederhana (meskipun mungkin sangat amat berdarah) dari satu pengatur ke pengatur lainnya_karena Anarkis berarti tanpa pengatur/penguasa. “kita hidup dizaman dimana revolusi hanyalah berarti hasil rekayasa kelas profesional satu organisasi komunis yang merencanakan untuk menggulingkan sistem kapitalis dan mencoba menggantinya dengan sistem yang sama busuknya jika tidak lebih menindas dari yang ada sekarang”
(PE #1 hal 29 ,Band Minnessota Destroy)

Dalam pengertian ini revolusi hanya menjadi lingkaran setan : satu pemberontakan tanpa orientasi yang hanya akan menguatkan posisi kelas penguasa baru yang akan menggantikan posisi penguasa lama. Komunisme tidak memiliki ketertarikan akan pembebasan diri dari mental penguasaan yang tidak bisa lepas dalam segala segi kehidupan kita saat ini : untuk menghapus kekuatan itu sendiri, hal yang merupakan ideal para Anarkis__..dan karena hal ini pula maka Komunisme sama tidak diingkan oleh para Anarkis sebagaimana Kapitalisme.

Gerakan Punk berasal dari negara-negara yang memiliki kebijakan-kebijakan demokrasi palsu Kapitalis ( punk akan tumbuh dimana kebusukan sebuah system itu ada ). Hal yang membuat Kapitalisme beserta masalah-masalah yang diciptakannya menjadi target utama para Politikal Punk. Kurangnya kesejahteran dan buruknya kondisi sosial yang menciptaka tuna wisma, klasikisme yang menyebabkan pemikiran sempit serta eksploitasi ditempat-tempat kerja merupakan hasil dari sebuah system yang dibangun atas dasar monopoli dan moneypolitik kerakusan sebuah konspirasi pemodal dan pemerintahan. Sementara tidak perlu dipungkiri jika ternyata sistem kapitalisme juga membuat sebagian orang dapat merasakan kemewahan hidup. Yang merupakan hasil eksploitasi dari mereka - mereka yang hidup dalam garis kemiskinan. Sebuah kepercayaan dan bebudayaan lama yang selalu merekat pada negri ini bahwa akan menjadi kaya ketika kita bisa memanfaatkan posisi diri dengan sebuah jabatan, kekuasaan, dan sedikit bertoleransi dengan korupsi kolusi dan nipotisme , padahal pemikiran seperti penjilat inilah yang pemahaman yang begitu tolol, dan selalu meracuni di kepala kita,.karena dengan memberikan kesempatan bagi pemahaman inilah maka seorang pecundang, penjilat baru , akan tetap lahir!

Dalam masyarakat kapitalis definisi kesuksesan diartikan dalam pengertian kemewahan dan komoditas, dimana dengan menggunakan definisi ini kelas menengah sudah “lebih dari cukup” akan menolak perubahan radikal, dengan status kelas menengah mereka sangat ketakutan menjadi “miskin”..kecenderungannya adalah mereka yang merasa miskin secara material merasa HARUS (dan lebih sering lagi) bekerja keras demi memenuhi kemewahan gaya hidup kelas menengah. Fakta bahwa orang - orang lebih memilih menjarah peralatan stereo dan TV daripada makanan dalam kasus - kasus penjarahan, menunjukkan mereka telah teryakinkan bahwa hidup yang lebih baik berarti lebih banyak memiliki barang- barang. Tidak diragukan kemewahan dan uang pada saat ini membuat hidup menjadi lebih mudah_tetapi untuk menilai kesuksesan dan kegagalan hanya dalam term ini memiliki dampak yang amat berbahaya. Kapitalisme berhubungan dengan model - model teoritikal yang mengasumsikan tiap - tiap manusia mencoba untuk memaksimalkan keuntungan individualnya_. “dengan menggunakan model seluruh mahluk hidup sebagai contoh mengubah semua hal menjadi komoditi-komoditi yang dapat dijual dan dibeli”(Maximum Rock n Roll(MRR) # 98 juli 1991, New World Order).

Hal inilah yang paling jelas dalam lingkungan hancur - hancuran yang kita hidupi sekarang _.ketika ekonomi hanya menghitung nilai - nilai produk lingkungan tanpa menggubris kehilangan - kehilangan yang diakibatkannya _.hal ini merupakan satu pertanda yang memastikan bencana bagi generasi manusia berikutnya (termasuk juga didalamnya hewan dan tumbuhan). Dalam kasus yang paling ekstrem “pemikiran - pemikiran mencapai puncaknya ketika manusia saling berperang _dan hal tersebut menjadi komoditi bagi manusia lainnya_. membuat membunuh sudah kehilangan makna “(hedonisme).

Satu point yang sangat penting untuk ditegaskan disini adalah dengan menggunakan contoh perang teluk yang terjadi di Timur tengah pada tahun `1991. Seringkali dikatakan bahwa kapitalisme adalah kanibalisasi. Pernyataan ini biasanya digunakan untuk menggambarkan bagaimana pemilik korporasi serta eksekutif - eksekutif mengeksploitasi sesama manusia demi keuntungan profit. Kapitalisme sering terlihat sangat gembira di atas kesengsaraan sekelompok orang lain. Selama perang teluk para tentara dari kedua belah pihak merupakan alat - alat yang mampu meningkatkan tingkat bisnis dan menghasilkan keuntungan ; sebuah kenyataan disamping fakta ratusan ribu orang yang tidak tahu menahu kehilangan nyawa ; serta sebuah peradaban coba dihancurkan. Implikasi menyedihkan tersebut memiliki dampak yang berbeda di Amerika Serikat : perang menghasilkan banyak uang, tanpa perlu lebih jauh berfikir kalau perang adalah satu kesalahan, dapat dilihat dari beragam jenis hasil ekonomi dari perang _kaos Dessert Storm , Kaset Video, hak siaran Televisi serta stiker - stiker dengan slogan - slogan rasis akan kematian orang lain demi keuntungan kapitalis. Perusahaan minyak adalah “pemenang” perang tersebut dilihat dari keuntungan yang dihasilkan. Slogan populer anti perang yang berbunyi “NO BLOOD FOR OIL” seharusnya lebih akurat diteriakkan sebagai “NO BLOOD FOR PROFIT”. Amerika mengeluarkan lebih dari sekitar enam puluh milyar dollar Amerika ( belum termasuk kehilangan nyawa baik dari pihak sekutu maupun dari pihak Irak), hal ini merupakan kejahatan moral sebabjika menghitung dengan lebih akurat keuntungan yang didapat Amerika Serikat ” Dengan kontribusi sebanyak 57 bilyun dollar oleh sekutu ditambah 18 bilyun dollar oleh Arab Saudi dan Kuwait buat pembelian - pembelian senjata baru.

Perang ini merupakan lahan emas yang sangat menguntungkan pemerintah Amerika Serikat” tidak saja bagi pemerintah Amerika Serikat sendiri tetapi juga melibatkan perusahaan kontraktor - kontraktor besar yang akan menggemukkan pundi - pundi uang mereka membangun Irak yang hancur lebur_semakin babak belur maka akan semakin banyak yang dibangun kembali dan berarti semakin banyak keuntungan. Kelihatannya mengambil keuntungan dari perang adalah sangat menjijikkan tetapi inilah yang terjadi_..di Amerika kat yang menganggap adalah terlalu jauh untuk berfikir perang dibuat demi keuntungan personal selain menambah jumlah pengangguran dan membangkitkan semangat patriotik dibalik topeng “objektifitas militer”,_.”beberapa orang mungkin akan menggunakan suatu teori konspirasi terpadu untuk menjelaskan fenomena ini, tetapi kai berpendapat hal tersebut tidak diperlukan _.karena kenyataannya sangatlah sederhana : mengambil keuntungan dari perang adalah tindakan rasional; dalam sistem kapitalis yang merubah segala hal menjadi komoditi_.dimana semua nilai ditentukan oleh “pasar bebas” hal ini pula yang membuat kapitalisme selama kurun waktu masa hidup setan ini akan selalu berbasiskan dehumanisasi dan eksploitasi manusia (termasuk hewan dan tumbuhan beserta lingkuangan) bagi keuntungan, suatu hal yang tidak akan pernah dapat diterima oleh para Anarkis. Masih ada lagi alasan - alasan lain mengapa anrkis menolak kapitalisme negara demokrasi palsu seperti yang akan dikemukakan kemudian dalam tulisan ini.

Para Anarkis Punk kelihatan banyak sepakat dengan hal - hal yang biasa diperjuangkan oleh para radikal, liberal dan kelompok - kelompok “kiri jauh”_.seperti misalnya kepercayaan dalam memperjuangkan hak wanita, kesamaan, rasial, hak - hak bagi gaybaik yang terlibat dalam platform liberal maupun Anarkis_.meskipun demikian kesamaan - kesamaan ini tidak berarti Anarkis tidak saling mencaci maki (bahkan lebih dari hujatan - hujatan pada sayap kanan) dengan sayap kiri : “Kelihatannya cukup aneh ketika para Anarkis berkoalisi dan bekerja bersama grup - grup sayap kiri _.karena dalam kenyataannya Anarkisme sangatlah berlawanan bagi sayap kiri maupun sayap kanan”(PE # 2 Felix dan Rat)

Protes - protes anti perang teluk di Amerika Serikat dapat mengilustrasikan perbedaan mendasar antara sayap kiri dengan para Anarkis. Para pemrotes sayap kiri menunjukkan ketidak inginan mereka untuk “mengambil sikap egaliterisme radikal”(MRR # 99 New World Order)

Secara keseluruhan pandangan para Anarkis akan sayap kiri adalah ketakutan untuk melakukan sesuatu yang membawa pada konfrontasi langsung dengan negara”_secara personal penulis (CRAIG O_ HARA) menghadiri 2 protest anti perang terbesar di Washington DC dan melihat tuntutan - tuntutan para Anarkis. Ia juga melihat protest - protest yang dibuat oleh beberapa grup liberal dimana merupakan wahana mengambil point - point bagi grup -grup mereka untuk mengambil keuntungan_sembari mempromosikan diri dan menjual merchandise. “Para pemimpin gerakan - gerakan tersebut secara essensi menyuruh para demostran berada di belakang peneriak - peneriak slogan dan kemudian merapatkan barisan “seperti manusia - manusia yang beradab” serta sangat menentang mereka - mereka yang berada diluar barian_serta para pejalan kaki disuruh berada di trotoar - trotoar jaln dan bertingkah laku bagai media..spontanitas dan kreatifitas telah dikebiri_dan bagi mereka - mereka yang memiliki pandangan berbeda dikontrol oleh “monitor - monitor perdamaian” serta dijaga tingkah lakunya_”(ibid) Proses pembangunan koalisi - koalisi seringkali merupakan hasil dari protes - protes besar yang di dalamnya terdiri dari banyak issue yang menunjukkan interelasi satu sama lain _pesan - pesan gerakan protes direduksi hingga menjadi “Bring Our Troops Back Home Now!!!” sementara hal - hal ini berarti mengurangi nilai - nilai kemanusiaan yang dihancurkan perang _.serta membuat Punk mengadopsi slogan yang mempunyai efek langsug : “FUCK the TROOPS” Mendukung tentara untuk menghancurkan, membunuh atau membawa mereka pulang hanya membatasi dan mengacaukan persepsi akan suatu situasi_”Para pemrotes mereduksi isu - isu perang hanya pada satu isu tunggal yang dicerna sebagai : Militerisme adalah O.K karena yang tidak O.K adalah perang ini _dengan menggunakan cara ini gerakan perdamaian hanya mendukung kebohongan patriotik mainstream _mengkotakkan oposisi mereka dalam term kepentingan alternatif nasional : “Perdamaian adalah patriotik_yang merupakan satu kebohongan karena bagi mereka - mereka yang benar - benar tertarik pada perdamaian harus menolak patriotisme dan mengerti jika semua negara dibangun atas dasar penindasan dan eksploitasi sudah amat sangat jelas pada saat ini untuk mengetahui Punk sama sekali bukanlah patriotik ” bagi saya menjadi patriotik sekaligus merupakan oposisi bagi masyarakat adalah munafik _sangat tidak mungkin mendukungpoint - point positif suatu negara tanpa mendukung poit - point negatifnya _.apakah subjeknya kematian, penyiksaan atau ketidak perdulian yang menjadi kenyataan karena adanya satu negara__menurut saya point - point negatifnya lebih besar daripada point - point positif”(MRR #39 Agustus 1986, Martin Sprouse) Protes serta seluruh pendekatan anti- perang yang dilakukan sayap kiri hanya mempromosikan perasaan ketidak percayaan serta keputusasaan individual yaitu dengan memperlihatkan satu - satunya cara mengoposisi perang adalah dengan ikut terlibat dalam sebuah grup dan menitipkan (atau memberikan) kekuatan pada ketua - ketua grup - grup tesebut __..Media sendiri hanya tertarik pada beberapa statement yang diberikan oleh pemimpin - pemimpin atau selebritis_.satu - satunya yang dapat dilakukan adalah dengan membeli T-Shirt atau menulis surat _..bagi sayap kiri metode - metode proses sudah mengalami proses pra - definisi dan merupakan aturan yang cukup ketat mengikat serta hanya berarti kembali pada “hirarki, garis otoritas dan mengambil keuntungan - keuntungan sementara tetap mempertahankan posisi tanpa berusaha mengenali bahwa hal - hal tersebut merupakan kekuatan yang bertanggung jawab akan konflik di teluk : perintah yang harus dipatuhi prajurit adalah berdasarkan sistem yang sama dengan yang kita pelajari dirumah sehari - hari. Pesan dari protes perang teluk tersebut sudah menjadi sangat jelas tereduksi menjadi : Katakan kemarahan kamu (Dengan cara yang paling keras sehingga mendapat perhatian) kemudian pulang kerumah dan nonton televisi”(MRR # 99 Agustus 1991, New World Order)

Karakterisasi dan kegagalan dari resistensi sayap kiri akan perang teluk memiliki kecenderungan yang sama dengan sayap kanan_..dimana ditolak oleh para anarkis karena selalum menggunakan teknik dominasi_dimana pemimpinnya memberikan perintah pada para pengikutnya yang dengan membabi buta mengikuti perintah - perintah tersebut “Para formal kiri mendominasi dengan satu isu tunggal seakan - akan peniti karir profesional mengusahakan perubahan melalui jalur birokrasi serta mencari status - status dalam perjuangan, semua ini seakan ingin menunjukkan kalau mereka adalah para revolusioner “profesional”_Mirip dengan para komunis sayap kiri juga mencari pembenaran lewat “usulan - usulan” untuk mendukung pemilihan suara bagi para politisi “progresif” yang cepat atau lambat akan menjual suara - suara yang mereka dapat demi kekuasaan dan uang atau kemudian malah menandatangani undang - undang yang akan menindas para pemberi suaranya_. Semua orang yang menyempatkan diri untuk bekerja pada grup - grup non profit yang memiliki “tujuan” pasti pernah memiliki pengalaman akan hal - hal seperti yang dituliskan diatas. Tentu tidak menutup kemungkinan terdapat hal - hal baik yang berhasil dilakukan demokrat - demokrat kiri akan tetapi para Anarkis melihat yang mereka lakuakan hanyalah dibagian kulit luarnya saja dan bukan perubahan yang sebenarnya. Kritik paling mendasar bagi politik sayap kiri adalah bagaimana bagusnyapun proposal akan perkembangan mereka cenderung menginginkan perubahan dengan menjadi bagian dari sistem yang korup dan destruktif..sedangkan para Anarkis hanya tertarik pada PERUBAHAN TOTAL. “jutaan rakyat Amerika Serikat amat sangat tidak puas dengan semua pengatur mereka serta semua pengatur - pengatur yang mengontrol hidup mereka dalam semua tingkatanmeskipun demikian orang - orang ini bukanlah para revolusioner karena mereka masih mempercayai institusi - institusi demokrasi.selama orang - orang masih percaya bahwa mereka dapat memilih orang - orang yang tepat untuk memimpin mereka”legedna demokrasi” inilah yang merupakan satu kekuatyan busuk yang membuat keadaan yang kita hidupi sekarang ini hidup terus. “Legenda Demokrsai” inilah yang menjadi kekuatan pemerintah semua negara di dunia didalamnya beserta para sayap kira maupun kanan mereka beserta politik - politik “progresif” mereka. Tentu saja amt menggoda pada saat ini untuk percaya disuatu tempat masih ada politisi jujur dan baik yang dapat dipilih dan membuat perubahan positif (Ingat legenda satria piningit di Indonesia)jikapun ada manusia yang sejujur ini (baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan) keterlibatan mereka dalam status quo tentu saja menjadikan mereka kandidat - kandidat penguasa berikutnya. Bahkan bila terjadi suatu keajaiban yang memungkinkan adanya para pemimpin - pemimpin “yang baik ini” maka akan muncul sebuah masalah yaitu ketidakpercayaan para reformis ini akan individual - individual serta komunitas - komunitas untuk memecahkan masalah mereka sendiri(lihat kasus - kasus yang trjadi di Indonesia pada saat ini), hal ini dikarenakan para reformis tersebut merasa orang - orang tidak sanggup mengurus urusan - urusan mereka sendiri serta merasa otoritas diperlukan untuk memimpin semua orang dengan sukses ke arah yang lebih baik. “Saya pikir adalah suatu kesalahan besar bergantung pada pemerintah dalam menjalankan satu reformasi ke arah masyarakat yang lebih adil, karena semua masyarakat statis selalu berdasarkan pembagian kelas dan ketidaksamaan”(PE # 13, Maret 1992 hal 6, Felix)

Bentuk - bentuk reformasi selalu dibesar - besarkan oleh sayap kiri yang kebanyakan di usung oleh mahasiswa yang merasa dirinya sebagai oposisi pemerintahan, yang selalu merasa mempunyai peranan penting sebagai control politik Negara ( FUCK OFF!!! ) mereka menggangap bahwa protes dan aspirasi suara turun kejalan dengan elegansi mereka lebih penting ,daripada menyerang ke jantung sistem dan menghadapi langsung penyakitnya : sebagai contoh dalam masalah tunawisma dan orang miskin hanya merupakan window dressing dalam agenda - agenda mereka tanpa menyerang langsung keadaan SELURUH SISTEM yang KORUPdan RAKUS yang menyebabkan hukum - hukum kapitalisme. “Jikalau ada sesuatu hal yang perlu diungkapkan maka hal tersebut hanyalah ketertarikan kelas penguasa dan negara akan jutaan individual yang ada di dunia sehingga menjadi cerdas dan membaktikan waktu dalam, hidup mereka untuk berusaha keras tanpa perduli sama sekali akan kehidupan mereka sehingga tidak akan pernah mempengaruhi struktur kekuatan yang dominan saat ini sama ക്സേകളി

Para Anarkis Punk menolak semua fungsi pemerintahan penting untuk dituliskan disini mengenai kemungkinan - kemungkinan yang mereka tawarkan beserta kemungkinan - kemungkinannya juga konsepsi - konsepsi Anarki adalah penolakan akan kontrol negara dan representasi akan permintaan bagi individual untuk menghidupi pilihan hidupnya serta tidak lagi perduli pada segala manipulasi politikdengan penolakan pada kontrol maka hal tersebut tidak lain berarti tanggung jawab personal akan semua gangguan an pelecehan yang dilakukan pemerintah. ” Dengan menolak untuk dikontrol kamu mengambil kembali hidup kamu ke tangan kamu dan hal inilah yang disebut Anarki statis ! karena Anarki bukanlah chaos..Anarki adalah suatu keadaan dimana kamu mengatur diri kamu sendiriinilah keadaan Anarki..bukan suatu ajang chaos dimana semua orang melakukan apa yang mereka inginkan tanpa tanggung jawab”(Ibid) Anarki adalah ketika individu - individu hidup bersama dalam kepercayaan dan penghormatan akan satu sama lain. Pertanyaan tentang bagaimana Anarkisme memastikan untuk menghidupi pilihan personalnya dalam keadaan masyarakat sekarang sering menjadi dilema, anarklis dengan tegas tidak dapat memaksa orang lain untuk menerima apapundimana hal ini hanya membawa pada diperlukannya proses pengajaran dan internalisasi untuk mencegah prejudis dan keserakahan. “Penghormatan akan orang lain (termasuk properti) tidak dapat sesederhana memintanya begitu saja karena hal ini merupakan proses belajar..Masyarakat kapitalisme dimana kita hidup sekarang ini merupakan contoh akan masyarakat yang dibangun dalam keserakahan..sebuh proses sosialisasi yang dipaksakan dalam kehidupan keseharian kita sehingga terbiasa memperlakukan manusia lainnya sebagai objek.” (PE # 5 ,Anonymus)

Dengan kata lain Anarkis atau orang - orang yang menginginkan suatu akhir perubahan yang positif harus bersedia mengajarkan dan “mensosialisasikan” masyarakat untuk berfikir dalam isu - isu yang manusiawi sehingga memungkinkan untuk membuat suatu masyarakat yang bebas benar - benar terjadi. Untuk mencapai perubahan akan suatu ideologi tanpa pemerasan maupun kekerasan para Anarkis harus berfikir umat manusia mampu dan menginginkan perubahanjika tidak maka para Anarkis hanya akan kembali jatuh dalam lingkarasn setan dimana memaksa dengan menggunakan sikap yang sama dengan hal - hal yang mereka benci.suatu kontradiksi bagi para Anarkis untuk memaksakan hal - hal yang dipercayainya pada orang lain.secara alami tidak ada orang
serakah, egois dan saling membenci satu sama lain karena memang “bersifat” demikiankarena hal tersebut merupakan hal yang dikondisikan oleh masyarakat yang dari lahir hidup dalam masyarakat yang mengeksploitasi satu sama laininilah hal yang dibutuhkan sistem yang kita hidupi sekarang terus berjalantentu saja jika seorang anak ditunjukkan pada ide - ide pacifis serta humanitarian yang baik dan bukan ide - ide yang dengan mudah dapat mereka temui dikeseharian pada saat ini, masyarakat tentu saja akan memiliki pandangan yang berbeda dengan yang ada sekarang ini di seluruh dunia(MRR # 48 April 1987/ Band New York A.P.P.L.E) Para Anarkis harus memikirkan bahwa semua orang mampu mengatur diri mereka atau


Anarkisme hanyalah menjadi satu hal yang elitis dan mengatakan bahwa goal yang ingin mereka capai adalah satu hal yang tidak mungkinIde - ide tersebut seringkali berdasarkan asumsi bahwa sifat alami manusia sebenarnya baik dan dibuktikan oleh pengamatan Kropotkin bahwa semua kemungkinan befungsi tebaik ketika mempraktekan saling tolong menolong, pemikiran ini adalah yang kemudian menjangkau dari pemikiran Aristoteles akan suatu keyakinan bagi pekerjaan profilik linguistik hingga Noam Chomskyhal lain yang perlu untuk diketahui adalah para Anarkis yang telah menyerah pada basis massa mayoritas Anarkis setuju akan usaha “pembelajaran” tanpa harus menjadi seorang pemimpin. “Dengan satu atau lain hal orang - orang harus mempelajari Anarkisme. Tetapi pada saat ini kebanyakan propaganda anarkis kelihatan seperti ceramah pada orang - orang bodoh” Bagi para intelektual apalagi orang awam amat sangat sulit melihat gerakan Punk sebagai kekuatan yang serius bagi revolusi. Imaji media akan Punk rocker adalah seseorang yang biasa ngobat dan merusak diri dan hal inilah yang melemahkan Punk sebagai satu ancaman politikmeskipun demikian hal ini tidak menghentikan gelombang baru Anarkis Punk membuat retorika - retorika akan perubahan dan tindakanselama kurun waktu 80 an hingga 90 an Anarchist Youth Federation(di Minnesota, Tennessee, CaLifornia dan Maryland), Twin Cities(Mineapolis) Anarchist Federation, Cabbage Collective (Philadelphia), Tools Collective (Boston), Positive Force (Washington DC) serta banyak lagi organisasi - oraganisasi lain yang melakukan banyak kegiatan seperti pertunjukkan/acara dan pengumpulan dana bagi tujuan - tujuan yang baik. Pada saat ini collective Punk berkembang dan menyusut dengan cepat diseluruh penjuru duniacontoh paling baik akan semangat kolektif adalah apa yang dilakukan oleh Positive Force di Washington DC. “Positive force (PF) adalah grup yang terdiri dari anak - anak muda di darah DC yang bekerja bersama - sama bagi perubahan. Kami mengorganisasikan pengumpulan dana dan pertunjukkan - pertunjukkan gratis, demonstrasi serta pengajaran - pengajaran berbagai pekerjaan yang berkaitan dengan orang - orang yang membutuhkan. Kami menentang rasisme, seksisme, Homofobia, militerisme, kekerasan, ketidaksamaan ekonomi serta sensor dan banyak lagi hal - hal jelek lainnyaPF bukanlah bagian dari suatu partai politik atau rantai komando kepemimpinan karena merupakan kumpulan anak - anak muda yang bekerja bersama - sama demi perubahan.”(Pamflet PF) PF sangat aktif dalam berbagai protes anti perang teluk serta mengumpulkan ribuan dolardbagi berbagai tujuan seperti bank makanan, Washington Peace Center, AIDS Center dan banyak lagi lainnyameski PF masih sering dianggap statis dan Reformis oleh banyak Anarkis yang lebih radikal secara sukses PF telah membangun komunitas dan kesadaran. Sebuah buku sedang ditulis oleh pendiri(bukan pemimpin) PF Mark Andersen tentang filosofi serta sejarah scene Punk di Washington DC.

Perlu digarisbawahi bahwaa banyak Anarkis yang hanya memiliki Goal - goal yang sangat terbatas. Biasanya Anarkis Punk tersebut cukup puas dengan lingkaran teman - teman mereka sendiri serta menolak menyebarkan Anarkisme dengan skope yang lebih luas. Sikap ini dapat diinterpretasikan sebagai satu konsepsi bahwa dirinya adalah Anarkis tetapi tidak menerima fakta bahwa orang lainpun dapat mengatur diri mereka sendiri.ide ini merupakan cerminan budaya borjuis suatu kepercayaan bahwa “saya OK dan orang - orang lainlah yang ngaco” bukanlah Anarkisme hal - hal inilah yang sering terdapat dalam tulisan - tulisan Anarkis Punk. Anarki secara personal merupakan subjek akan klaim statis bahwa Pemerintah dan bentuk - bentuk penegak hukum diperlukan untuk mencegah pembunuhan dan pencurian.sedangkan para komunis maupun republikan yang paling taat sekalipun akan menyangkal membutuhkan pemerintah untuk mengontrol dirinya sendiri.mereka mengatakan hal tersebut dibutuhkan oleh MASSA(untuk lebih lengkap tentang gerakan ANTI - MASSA tunggulah terjemahan dari Nothing Left Collective)meskipun demikian Anarki Personal (yang berarti hanya menyimpannya bagi diri sendiri tanpa berusaha berkomunikasi dengan orang lain) adalah elitis dan counter revolusionari.orang - orang ini telah menyerah akan harapan bagi perubahan besar dalam masyarakat, tetapi bila mereka juga tetap aktif menyebarkan pandangan mereka pada orang lain dalam lingkungan mereka, hal inilah yang membuat mereka masih dianggap kontibusinya dalam komunitas Anarkis Punk.. Pacifisme telah menjadi subjek penting dalam komunitas

Anarkis akhir - akhir ini, kondisi invasi Amerika Serikat ke Irak tahun 91 membuat mereka mencari cara baru dalam resistansi.band - band Anarkis pada awalnya mempraktekkan Pacifisme “Sebagai seorang Pacifist menentang organisasi militerisme, mereka percaya bahwa penggunaan kekuatan untuk mengontrol orang lain adalah pelanggarang harga diri manusia, jika saya menemukan diri dalam posisi dimana kekuatan mengancam saya secara langsung serta akan melanggar hak - hak serta harga diri saya maka saya akan mencegahnya dengan melakukan semua hal yang saya bisa. Dalam situasi tersebut saya tidak akan mengecualikan penggunaan kekerasan. pacifist tidak ingin menjadi martir meskipun demikian pacifisme menekankan bahwa tanpa - kekerasan adalah sejalan dengan anarkisme.
Punk menemukan sangat sulit bagi mereka menyebarkan pandangan tersebut dalam komunitas dimana Pacifisme sering diartikan dalam konotasi mainstream seperti yang dilakukan Mahatma Gandi. ” Banyak orang masih percaya Pacifisme secara terbuka sangat mudah diinfiltrasi musuh dari pada satu fakta yang sangat jelas bahwas PERANG = KEMATIAN=KESALAHAN. Logika dasar yang fundamental ini dianggap benar tapi tidak realistik dalam dunia dimana keserakahan dan paranoia membuat patriotisme seakan - akan hal yang alami kedua setelah survival..”(sub human ep rats .bluurgh records 1983)
perdebatan yang lebih mendalam akan pandangan pacifist anarkis datang dari perbedaan antara ends (hasil akhir) dengan means (maksud dan tujuan) hal ini adalah karena kesadaran amat sangat sulit untuk menghancurkan semua negara disunia tanpa menghancurkan orang - orang yang mereka perangi. seorang,( mike gunderloy editor factsheet five) bagi pacifist yang tergabung dengan para anarkis revolusi hanya bisa datang lewat edukasi karena hanya dengan menunjukkan tanpa memaksakan maka setiap orang dapat membebaskan dirinya sendiri sebagai pijakan kuat jika menginkan satu revolusi menciptakan masyarakat Anarkis benar - benar terwujud. Seringkali para Anarkis yang menggunakan kekerasan “bertindak dari ego daripada hati dan membuat mereka semakin sering menggunakan kekerasan dari yang mereka butuhkan” (Assault With Intent to Free (AWIF) # 9 musim gugur 1991 hal 34, SKULL)

Pacifist memegang pandangan bahwa “memproduksi literatur dan debat dalam suatu isu akan lebih lebih meyakinkan orang daripada menggunakan molotov”(Ibid) Alasan utama Anarkis Punk menjadi Pacifist terletak pada ide akan Anarki sendiri ” Dengan goal - goal menuju kesetaraan , kolektifme, dan kemandirian dengan ketidak adaan pemerintah serta opresor - opresornya, kekerasan oleh para Anarkis sama sekali tidak mencerminkan pernyataan Anarkis selama ini yang menentang kekerasan yang dilakukan dalam politik yang selalu terjadi”(PE # 5 hal 11. Tood Mason editor IN* CIT)

Hal lain yang merupakan alasan jelas bagi para Anarkis untuk mengadopsi sikap -sikap anti kekerasan adalah perbedaan jumlah kekuatan antara Punk serta Counter Culture Freaks lainnya dengan pemerintah - pemerintah yang mereka hadapi di semua negara di dunia. Kesadaran bahwa sangat tiak mungkin menggulingkan pemerintah sendirian apalagi mengharapkan warga negara status quo membantu mereka. Hal lain adalah sangat tidak berguna bila ngotot dan tertangkap apalagi terbunuh. “Bermain - maion dengan romantisme revolusi adalah kekuatan massa yang disertai penggunaan kekerasan akan membuat sesorang terbunuh jauh sebelum waktunya mati ; atau paling tidak berada di balik terali besi.bahkan jika kekerasan tersebut berdasarkan bela diri murniapa kamu masih mendengar kabar terakhir dari Black Panther defensif yang bersenjata lengkap akhir - akhir ini ??”) masih banyak Punk masih menganggap serius romantisme - romantisme klasik revolusi dengan melakukan kejahatan - kejahatan kecil tidak efektif atau tindakan - tindakan atas nama revolusi imajinerPacifist Punk mendorong para Anarkis lainnya jika masih banyak yang harus dilakukakan sebelum (Semoga saja tidak diperlukan) suatu tindakan kekerasan dijustifikasi sebagai suatu tindakan bagi terbentuknya masyarakat Anarkis saat ini “semakin banyak tindakan - tindakan tidak berguna yang dilakukan akan menghasilkan lebih banyak orang mengatakan dan menulis kita adalah Punk - punk tanpa otak yang belum dewasa” (AWIF, SKULL)

Kontradiksi yang selalu menjadi bagian dari dunia Punk terjadi kemudian ketika beberapa dari para penggagas ide Pacifist sendiri yang kemudian mempertanyakan gagasan tersebut. Anggota - anggota band Inggris Chumbawamba serta Steve Ignorant dari CRASS sendiri yang kemudian menolak dan melihat Pacifist sebagai ide naif. ” sayang sekali dunia nyata tidak berdasarkan premis - premis moral, jika politik dan perubahan revolusioner adalah tentang moral.kita telah menang berabad - abad yang lalupada saat - saat dan tempat - tempat tertentu kita ternyata harus menggunakan kekerasan (MRR # 104 januari 1992, Ramsey Kanaan, Political Asylum)bahkan semakin lama Pacifist dilihat sebagai satu taktik yang tidak menguntungkan ” saya percaya filosofi Pacifist sebagaimana saya mempercayai tuhantetapi didunia nyata saya kesulitan untuk membuktikan Tuhan eksis! Ini dunia nyata dengan kekerasan nyata yang banyak terjadi dalam masyarakat kita. Dengan tidak mempersiapkan diri untuk berhadapan dengannya baik mental maupun fisik adalah satu resiko besar untuk diambil”(PE # 5, Dan sang Edit- terrorist) Felix serta Dan dari kolektif PE seringkali memberikan informasi dalam fanzine mereka bagi persiapan - persiapan menghadapi kekerasan. Artikel yang direkomendasikan disini adalah yang dimuat dalam buku “MAKING PUNK A THREAT AGAIN” dalam sub titel Turn Up The Heat dimana Felix memberikan kebutuhan akurat akan pengetahuan minim penggunaan senjata api. Tidak ada kriteria yang pasti yang dapat diberikan untuk menentukan kapan dan bagaimana kekerasan dapat diterima.

Salah satunya yang terjadi dalam konflik selama protes - protes anti - perang teluk dimana Pasifis sering diprotes karena liberal dan tidak efektif “Minggu - minggu pertama protes di San Fransisko membuat ketegangan antara Pasifis mainstream dengan mereka yang menggunakan konfrontasi langsung yang radikal. Kami semua menyaksikan demonstrasi “damai” hanyalah kedok untuk mempertahankan depot - depot rekruitment kadang mereka malah membantu memadamkan api yang disulut demostran lainnya.sambil meneriakkan “anti - kekerasan” yang terngiang terus di kepala kami” (MRR # 100 september 1991, “The War At Home”)

Penulis di atas telah menolak Pasifisme tanpa menyadari spektrum yang dipancarkan pandangannya dia merasa Pasifisme didukung oleh kesadaran tinggi yang termanifestasi secara puritan dalam kebenaran diri serta tidak menyisakan tempat bagi kemarahan dan spontanitas “seperti halnya menciptakan massa tanpa warna yang ingin menjadi martir dan ketakutan akan energi hidup yang tidak terkontrol dibandingkan ketakutan akan kematian.” (MRR # 99, New World Order) Sementara saya setuju dengan kutukan diatas perlu digarisbawahi bahwa bukan penyerahan diri yang membuat gelombang protes anti perang teluk pada saat tersebut karena bagi sebagian orang hal tersebut merupakan taktik - taktik untuk mencapai tujuan dimana kadang kekerasan diperlukan tetapi kadang pula menjadi counter produktif” (Ibid)

Mengakui terdapatnya banyak kekerasan dalam hidup kita serta mengatakannya sebagai satu hal yang salah kelihatannya tidak menghentikan orang lain untuk melakukan hal tersebutide bahwa kekerasan adalah satu - satunya yang menghasilkan sesuatu adalah argumen yang sangat berbahaya, seperti halnya argumen “mungkin akan membuat lebih baik” yang sangat ditentang para Anarkis.

Para Punk non Pasifis sejauh ini tidak mengakibatkan kekerasan akan manusia bagi signifikansi politik mereka. Perkelahian dengan polisi seringkali terjadi sepanjang tahun 80-an (bahkan hingga sekarang) tetapi biasanya terjadi akibat dilarangnya acara-acara atau pertunjukkan. Punk tidak pernah terlibat dalam kekerasan berkedok revolusi atau pembunuhan politik, yang pasti Punk sama sekali tidak berorientasi kekerasan tidak perduli apa yang dikatakan media. Hanya baru-baru ini saja Punk secara serius tertarik dengan perjuangan bersenjata. Material - material yang tersedia tentang Red Army Fraction atau Angry Brigade, Weatherman serta Black Panther serta kelompk-kelompok yang memilih jalur perjuangan bersenjata seringkali di review dalam fanzine - fanzine hal ini ditambah dengan populernya perjuangan EZLN di Meksiko yang membuat semakin banyak Punk menolak ideologi PacifismeDiharapkan banyak lagi mereka yang memilih jalur - jalur lain untuk mensupport perjuangan diseluruh dunia bagi kemerdekaan individu mempersiapkan diri mereka dengan baik. Sementara kekerasan terhadap otoritas seringkali direview dalam berbagai sudut pandang yang bertentangan, kekerasan terhadap properti telah menjadi statement yang umum dari kedua belah pihak untuk meminta perubahan. Para Punker dari seksi - seksi lingkungan hidup sering mengacu pada tindakan - tindakan yang mengacu pada vandalisme dan pengrusakan properti. Tindakan - tindakan tersebut seringkali tidak terpublikasikan dengan baik sehingga menutupi signifikansi mereka, membuat pandangan umum melihat tindakan mereka sebagai hooliganisme. Para Punk di Belanda menghancurkan stasiun bensin SHELL dengan molotov karena keterlibatan mereka di Afrika Selatan, belum lagi Punk diseluruh penjuru dunia menghancurkan laboratorium penyelidikan yang menggunakan binatang sebagai percobaan serta properti-properti pendukungnya, billboard seringkali dirusak dan diganti untuk menyampaikan pesan - pesan politik.

Bagi para Pacifist Punk biasanya sejalan dengan hal - hal diatas karena pacifist mereka hanya berlaku bagi mahluk hidup. Selama protes anti perang teluk Punk menemukan cara - cara untuk membuat konflik adalah dengan meningkatkan jumlah kerusakan material yang terlibat dalam perang tersebut yaitu dengan propaganda perusakan properti serta penggunaan cat semprot yang mengacu pada vandalisme ; hal ini dimaksudkan secara langsung menghancurkan operasi militer dengan menduduki stasiun - stasiun rekruitment dan memblokade pengiriman persenjataan serta berusaha menghambat semua koneksi yang membuat perang berlangsung terus bahkan lewat jalur kekerasan”(MRR # 100 September 1991, New World Order) PE sangat vokal dalam dukungan - dukungan mereka bagi penghancuran Properti. Editorial PE seringkali menganjurkan dan menuliskan berbagai aksi. Editor PE Dan pernah menuliskan keterlibatannya dalam aksi anti perang teluk di DC “aksi yang pertama - tama bertempat di gedung pemerintahan pertama yang kita lewati. Beberapa pembayar pajak berlarian ketika batu mulai dilemparkan ke jendela - jendela dan dinding - dinding dilumuri cat. Uang dapat mengganti jendela dan kaca baru tetapi seberapa banyakpun tetap tidak dapat mengganti nyawa manusia yang melayang dalam peperangan demi pemerintah” Penghancuran properti tudak hanya dapat dilihat sebagai statement politik karena banyak Punk sekaligus mengadopsi hal tersebut sebagai satu cara bersenang - senang. Punk mengadopsi cara - cara yang biasa digunakan EARTH FIRST! yaitu DIRECT ACTION. Penyabotan dan penghancuran sistem adalah bagian utama dari gerakan Punk meskipun demikian aksi - aksi mereka jarang melibatkan konfrontasi fisik kecuali bila melibatkan Skinhead atau polisi

Anarkisme dan Punk

Historikal Punk

Secara filosofi Bahwa Punk adalah sebuah generasi yang lahir tumbuh dan berkembang bergeliat tak pernah ada akhir dalam sebuah pembahasan dan analisa budayanya. dari sisi sejarah. Bahwa PUNK secara ilmiah tidak pernah tertulis jelas kapan muncul dan siapa perintis awalnya, tidak akan pernah ketemu ujung ceritanya dan sangat sulit untuk merumuskan keberadaan Punk. Bahkan budayawan amerika yang menulis asal muasal punk di sebuah terbitan terkenal Maximum Rock’N Roll pun tidak pernah bisa merumuskan kapan Punk itu sendiri terbentuk. Tidak terpungkiri bawasanya awal mula sebuah jalan hidup Punk yang berkembang hingga tumbuhnya idialisme yang tumbuh seiring tatanan sosial dan iklim politik dan budaya berawal dari sebuah musik .namun sebelum itu di Era 60 an banyak gerakan pemuda yang bergejolak mengenakan atribut Rock yang lebih aku sebut Rock out law (Rock perlawanan) yang mirip dengan style dan gaya hidup para Punk sekarang di era tersebut, dan di eranya mereka mencoba memberi kesan dan arti atas komunitas yang dibentuk. Atau lebih enak ngomongnya komunitas perlawanan yang mereka bentuk di era itu sangat berarti. Dan gerakan-gerakan ini (perlawanan) terus berkembang dan di bawa oleh komunitas Punk hingga era 90an, bahkan hingga kini namun selalu mengalami perkembangan. kita dapat lihat dari apa yang mereka bawakan dan mereka sampaikan lewat lagu mereka terdapat kesan dan pesan, selalu membawa sebuah permasalahan dieranya. Mungkin akan terus seperti itu.

Kita lihat lagi ke sisi style dan gaya para Punk pada dasarnya tidak mengalami banyak perubahan yang begitu signifikan (mencolok) seperti MoHawk dan jaket spike mungkin sedikit ditambah sepatu boot atau emblem. Filosaofinya kenapa harus Mohawk,..? dari sejarah kita ambil pengertian bahwa Mohawk adalah suku tertua di benua Amerika yang di habisi oleh pendatang paska ekspansi Collombus. Kesimpulannya Punk mengadopsi gaya rambut ini sebagi bentuk kepedulian terhadap suku asli sebagai pewaris tunggal benua Amerika (yang kini sudah mulai habis). Jaket spike, boot, emblem saya lebih mengartikannya ekstrem atau radikal. Meskipun hal ini tidak pernah ada rumusan atau keharusan bahwa Punk harus ber Mohawk, bahwa Punk harus ini dan harus itu. Tapi yang jelas dari sisi penampilan Punk mengenakan apa yang dirasa perlu dan paham apa yang dikenakan (pakai) . Punk merupakan sebuah budaya yang dinamis dalam segi life stylenya.



Devinisi Punk
Begitu banya asumsi yang ada seiring nalar dan pemahaman personal tentang devinisi sebuah Punk, seorang punk pastilah mempunyai asumsi yang beragam menurut latar belakang pemahaman yang mereka peroleh baik dari input dari prespektif secara visual dan realita, secara historikal dan konsep - kadasar dasar dapat digaris bawahi bawasanya punk merupakan jalan hidup ( atau life style ) .dengan anti kemapanan Pergerakan punk yang sesungguhnya adalah sebuah gerakan revolusioner anti-penindasan dan sebuah gerakan libertarian dari kelompok orang-orang yang tidak puas dengan kondisi tatanan sosial,politik serta kemunafikan dsb. Dan punk menjadi sebuah counter-culture dan sebagai penyeimbang dengan pergerakan – pergerakanya, dalam konteksnya, punk adalah sebuah gerakan resistensi terhadap kebusukan kebusukan system. Kita semua dapat mempelajari mengenai soal tersebut dari sejarah munculnya budaya punk, hingga perkembangannya ataupun berbagai gerakannya dalam ruang lingkup sosial politik
Anarkisme Sebuah Alternative Bagi Para Punk

Apa hubungan Anarki dengan Punk diseluruh penjuru dunia. Ketika harus memilih diantara ideologi politik : Punk cenderung Anarkis. Ketidak setujuan mereka terhadap system hirarki resmi seperti pemerintah atau pengatur serta menghargai kebebasan dan tanggung jawab individu itulah yang menjadikan sesamaan prespektive seorang punk dengan konsep anarki
Dan yang jelas Anarki jelas bukan kekerasan atau kekacauan . Kalaupun aktifitas kekacauan yang mengatas namakan anarkis kita melihatnya harus pada sudut pandang dengan artikulasi dan makna yang jelas, pada dasarnya Indonesian punk mengadopsi anarkisme yang disesuaikan dengan kultur yang ada di negeri ini , anarkisme yang diadopsi dari sebuah konsep pemikiran dan berbagai varian varianya anarki yan kita bahas sebelumnya, ketika kita memandang dari konsep dasar tanpa pemerintah jelas cenderung otopis (hayalan/tidak mungkin) akan tetapi anarkisme dapat tumbuh dan menyesuaikan diri kondisi riil dalam suatu kultur, tanpa merubah konsep dasar anarki itu sendiri berdasar kultur sosial politik yang berbeda dari negeri asalnya, kebencian punk terhadap pemerintah merupakan determinasi moral untuk pemerintah itu sendiri sebagai cermin refleksidiri penguasa atas bobroknya sebuah system, pemerintah saai ini yang tak ubahnya seperti sebuah perusahaan yang diatur direktur danstaf - stafnya dengan mengadakan proyek - proyek besar bertendensi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dan segala kebijakan aturan perundang undangan yang pada akhirnya selalu menguntungkan para direktur dan staf staf nya dan juga para pemodal. hal ini juga dirintis oleh pemikir anarkis seperti Tolstoy, Muray bockhin, Erico malatesta, H Misbach, Malcolm, bahkan juga Samin Suro Sentiko orang Blora dari indonesia. Dari mereka sepakat untuk menolak bentuk pemerintahan yang melahirkan kepalsuan melalui system dan ketertindasan secara struktur maupun budaya.

Kita ambil contoh dengan system pendidikan yang selama ini ada. Pendidikan bukan sebagai cermin pencerdasan anak bangsa , akan penerapan konsep standarisasi tanpa melihan latar belakang kondisi setiap daerah yang sama sekali memprihatinkan, namun pemerintah hanya menerapkan konsep yang merugikan, dengan penerapan konsep yang systematis mereka pendidikan juga dijadikan kerap kali sebagai komoditas bisnis lalu dimana pendidikan hanya dijadikan sarana penggalian dana sebesar- besarnya dengan mengenyampikan didikan moral, etika, budi pekerti dan konsep kesetaraan yang mengutamakan kebersamaan dan tepo seliro ( istilah jawa ) yang selama ini telah menghilang, bahkan pada orde lama pendidikan kerap kali dijadikan media propaganda pemerintah, dan sebagai alat pencuci otak oeh mereka.

Lalu apa kaitan nya dengan punk, punk punya etika mandiri atau lebih dikenal D.I.Y (doit your self ) yang artinya kemandirian atau lebih jelasnya tidak tergantung pada kelas penguasa atau system yang ada. dari sudut pandang musik, sejarah, dan style (penampilan) punk sudah jelas diatas tertulis bahwa apapun yang di kenakan punk, hidup punk dan sejarah punk memiliki nilai perlawanan terhadap penindas (penguasa).
hal ini juga menjelaskan mengapa punk menjadi symbol perlawanan hingga tingkatan budaya.
jadi salahkah punk tumbuh dan berkembang saat ini ataukah lebih layak dari pada orang-orang yang malasdan selalu berkeluh kesah..atau juga seorang pecundang dengan pakain rapi padahal mereka seorang koruptor ??
Dapat ditarik kesimpulan bahwa punk adalah manifestasi dari konsep anarki. Seorang punk bukan seorang pemusik yang urakan dengan minuman dan hidup dengan segala kebebasan, akan tetapi menjadi seorang punk merupakan sebuah tanggung jawab yang besar ketika kita memilih jalan hidup dengan perlawanan, punk bukan trend,punk bukan pemusik, punk bukan penjahat, tapi kenali
Bawasanya punk merupakan sebuah akar rumput dari budaya perlawanan .

Keterkaitan Antara DIY Dengan Hardcorepunk

Kemandirian merupakan salah satu tiang penyangga yang tidak bisa dilepaskan dari hardcorepunk dengan segala aktifitasnya sebagai sebuah budaya tandingan terhadap budaya populer yang mendominasi, yang merasa tahu akan kebutuhan individu dan yang semakin hari semakin bernafsu untuk menguasai kehidupan masing-masing individu. Secara internasional, istilah kemandirian lebih dikenal dengan DIY (do it yourself). DIY pada dasarnya merupakan sebuah konsep yang dimaksudkan untuk menghilangkan ketergantungan lalu menggali lebih dalam serta memaksimalkan kemampuan dan talenta yang ada pada tiap-tiap individu untuk diolah secara bersama. DIY kemudian berkembang kepada masalah transparansi (kegamblangan atau keterbukaan ), bahwa setiap individu yang terlibat berhak untuk mengetahui kemana dan bagaimana distribusi waktu, tenaga, pikiran, kemampuan, informasi, hasrat, gairah, naluri, mimpi dan alat produksi yang sudah diolah secara bersama-sama tanpa adanya tekanan dan manipulasi dari individu atau pihak lain. Substansi( pemilahan ) dari filosofi DIY adalah memutus sikap ketergantungan serta memotong jalur (sekali lagi yang sifatnya mendominasi dan memonopoli) yang dilakukan oleh pihak-pihak dengan kepentingan profit semata.

Konsep DIY tidak akan bekerja secara maksimal tanpa partisipasi ( dukungan ) secara aktif, inisiatif ( keinginan ) dan peran dari masing-masing individu yang terlibat. DIY sendiri dipahami sebagai konsep yang fleksibel (lunak atau mudah ), membebaskan dan tidak tertutup terhadap kritikan serta pembaharuan, bukan hal absolute (mutlak ) yang menuntut kepatuhan di level ( tingkatan ) akut, bukan pula sesuatu yang bersifat dogmatis mengingat percepatan perubahan kondisi yang ada seringkali terjadi di luar perkiraan selain juga bahwa tiap daerah dan tiap komunitas memiliki fenomena ( tingkat kejadian ) dan tingkat permasalahan yang berbeda-beda. Setiap individu, setiap komunitas, setiap daerah berhak untuk melakukan improvisasi ( pengembangan )dalam menghadapi permasalahan yang ada dalam korelasinya dengan konsep DIY karena hal ini memang bukanlah sesuatu yang disucikan bukan pula sesuatu yang tidak bisa diganggu gugat.

Dalam perkembangannya di komunitas hardcorepunk, DIY dalam setiap aktifitas yang dilakukan komunitas hardcorepunk semisal pembangunan basis ekonomi, pembuatan media (zine, rekord, band, dokumentasi, situs dunia maya, mailing list), desain, diskusi, mengelola pendistribusian atas segala hal yang diproduksi secara mandiri, mengkampanyekan pemboikotan, pengorganisiran gig/show, food not bombs, workshop atau pembangunan krisis center dan lain-lain. Keriangan dan kegembiraan dari aktivisme yang sifatnya informatif dan edukatif akan lebih terasa hangatnya jika dilakukan dalam koridor semangat DIY. Maksudnya adalah bahwa kita yang membikin, kita yang mengontrol pendistribusiannya, kita yang dapat memperkirakan pencapaian hasilnya dan kita pula yang mengatur segala sesuatunya tanpa harus tergantung dan menunggu pihak lain untuk mewujudkan. Sebuah waktu dimana setiap individu yang terlibat secara otomatis mendapat tuntutan untuk tidak menjadi pasif tapi jadilah aktif, jadilah subyek bukan obyek.
Tetapi seperti Wiji Thukul pernah bilang dalam puisinya ‘… bahwa dunia tidak akan bergerak hanya dengan omongan….’,
artinya konsepsi DIY hanya akan menjadi omong kosong bila hanya berakhir dalam diskusi debat kusir tanpa ujung, bila hanya ditulis dalam zine, bila hanya mengendap dalam dunia ide, bila hanya dicetakkan di kaos tanpa ada praksis kongkrit dalam keseharian tiap individu yang membicarakannya. Maka konsepsi ini memang butuh keseimbangan antara teori dengan praksisnya di dunia nyata supaya tidak berjalan timpang. Perlu juga dipahami bahwa DIY akan menjadi sangat ekslusif dan elitis jika hanya dianggap sebagai milik hardcorepunk, DIY adalah milik seluruh umat yang meyakini bahwa konsep kemandirian adalah jalan yang terbaik untuk melawan arus moderenisasi yang tanpa filterisasi dan meminimalis sifat konsumtif.

Pandangan Dan Kritik Anarkisme

PANDANGAN ANARKISME

Dari berbagai pembahasan sebuah persepsi atau sudut pandang sebuah faham atau idialisme apa saja, pasti mempunyai sisi kelemahan dan kekurangan atau bahkan kesalahan, akan tetapi pada dasarnya sebuah ide konsep dasar sebuah idialisme tentang anarki itu sendiri bukanlah sebuah idialisme yang baku yang konseptional atau skematis, anarkisme merupakan fahan yang statis menyesuaikan tehadap kultur atau budaya dimana anarkisme itu tumbuh dan berkembang tergantung pada para kaum anarkis itu sendiri dalam menyikapi, sebuah tekanan dalam kehidupan, pada dasarnya kaum anarkis merupakan balancing atau penyeimbang antara mereka yang menggangap idialisme kanan dan kiri atau juga sebagai penyeimbang dan attacker sebuah kebusukan system yang begitu memprihatinkan saat ini.

Kritik atas anarkisme

Baik secara teori ataupun praktek, anarkisme telah menimbulkan perdebatan dan kritik-kritik atasnya. Beberapa kritik dilontarkan oleh lawan utama dari anarkisme seperti pemerintah. Beberapa kritik lainnya bahkan juga dilontarkan oleh para anarkis sendiri serta ada juga yang muncul dari kalangan kaum kiri otoritarian seperti yang dilontarkan oleh kalangan marxisme. Kritik biasanya dilontarkan sekitar permasalahan idealisme anarkisme yang begitu sulit diterapkan di dunia nyata, seperti apa yang banyak dipecaya oleh para anarkis mengenai ajaran bahwa manusia pada dasarnya baik dan bisa menggalang solidaritas kemanusiaan untuk kesejahteraan manusia tanpa penindasan oleh sebagiannya yang hal tersebut banyak dibantah oleh para ekonom dan sosiolog.

Akan tetapi kaum anarkis percaya bahwa anarkisme akan bisa terwujud, ketika kesadaran tiap personal ( self revolution ) mulai tumbuh meski hanya sebagai kaum minoritas, mereka percaya lebih baik membagun kesadaran personal dari mulai diri pribadi , keluarga, masyarakat sekitar, bawasanya sebuah pemahaman konsep anarki akan menjadi suatu referensi seperti akar rumput yang kelak dikemudian hari akan muncul dan tumbuh disetiap tanah, dan anarki bagai sebuah Molotov “ ketika hari ini aku bisa mendapatkan sebuah botol kosong, kelak dikemudian hari generasiku akan mengisi botolku dengan minyak tanah, dan regenerasi berikutnya, merekalah yang akan memberi sumbu, dan mungkin merekalah yang akan menyulut dan meledakkannya atau mungkin regenerasi berikutnya”

Sejarah Dan Dinamika Filsafat Anarchy

Anarkisme sebagai sebuah ide yang dalam perkembangannya juga menjadi sebuah filsafat yang juga memiliki perkembangan serta dinamika yang cukup menarik.

Anarkisme dan Marxisme

Marxisme dalam perkembangannya setelah Marx dan Engels berkembang menjadi 3 kekuatan besar ideologi dunia yang menyandarkan dirinya pada pemikiran-pemikiran Marx. Ketiga ideologi itu adalah :
(1) Komunisme, yang kemudian dikembangkan oleh Lenin menjadi ideologi Marxisme-Leninisme yang saat ini menjadi pegangan mayoritas kaum komunis sedunia;
(2) Sosialisme Demokrat, yang pertama kali dikembangkan oleh Eduard Bernstein dan berkembang di Jerman dan kemudian berkembang menjadi sosialis yang berciri khas Eropa;
(3) Neomarxisme dan Gerakan Kiri Baru, yang berkembang sekitar tahun 1965-1975 di universitas-universitas di Eropa.

Walaupun demikian, ajaran Marx tidak hanya berkutat pada ketiga aliran besar itu karena banyak sekali sempalan-sempalan yang memakai ajaran Marx sebagai basis ideologi dan perjuangan mereka. Aliran lain yang berkembang serta juga memakai Marx sebagai tolak pikirnya adalah Anarkisme.

Walaupun demikian anarkisme dan Marxisme berada dipersimpangan jalan dalam memandang masalah-masalah tertentu. Pertentangan mereka yang paling kelihatan adalah persepsi terhadap negara. Anarkisme percaya bahwa negara mempunyai sisi buruk dalam hal sebagai pemegang monopoli kekuasaan yang bersifat memaksa. Negara hanya dikuasai oleh kelompok-kelompok elit secara politik dan ekonomi, dan kekuatan elit itu bisa siapa saja dan apa saja termasuk kelas proletar seperti yang diimpikan kaum Marxis. Dan oleh karena itu kekuasaan negara (dengan alasan apapun) harus dihapuskan. Disisi lain, Marxisme memandang negara sebagai suatu organ represif yang merupakan perwujudan kediktatoran salah satu kelas terhadap kelas yang lain. Negara dibutuhkan dalam konteks persiapan revolusi kaum proletar, sehingga negara harus eksis agar masyarakat tanpa kelas dapat diwujudkan. Lagipula, cita-cita kaum Marxis adalah suatu bentuk negara sosialis yang bebas pengkotakan berdasarkan kelas.

Selain itu juga, perbedaan kentara antara anarkisme dengan Marxisme dapat dilihat atas penyikapan keduanya dalam seputar isu kelas serta seputar metoda materialisme histories Pierre-Joseph Proudhon

Pierre-Joseph Proudhon, adalah pemikir yang mempunyai pengaruh jauh lebih besar terhadap perkembangan anarkisme; seorang penulis yang betul-betul berbakat dan ‘serba tahu’ dan merupakan tokoh yang dapat dibanggakan oleh sosialisme modern. Proudhon sangat menekuni kehidupan intelektual dan sosial di zamanya, dan kritik-kritik sosialnya didasari oleh pengalaman hidupnya itu. Diantara pemikir-pemikir sosialis di zamannya, dialah yang paling mampu mengerti sebab-sebab penyakit sosial dan juga merupakan seseorang yang mempunyai visi yang sangat luas. Dia mempunyai keyakinan bahwa sebuah evolusi dalam kehidupan intelektual dan sosial menuju ke tingkat yang lebih tinggi harus tidak dibatasi dengan rumus-rumus abstrak.

Proudhon melawan pengaruh tradisi Jacobin yang mendominasi pemikiran demokrat-demokrat di Perancis dan kebanyakan sosialis pada saat itu, dan juga pengaruh negara dan kebijaksanaan ekonomi dalam proses alami kemajuan sosial. Baginya, pemberantasan kedua-dua perkembangan yang bersifat seperti kanker tersebut merupakan tugas utama dalam abad kesembilan belas. Proudhon bukanlah seorang komunis. Dia mengecam hak milik sebagai hak untuk mengeksploitasi, tetapi mengakui hak milik umum alat-alat untuk ber produksi, yang akan dipakai oleh kelompok-kelompok industri yang terikat antara satu dengan yang lain dalam kontrak yang bebas; selama hak ini tidak dipakai untuk mengeksploitasi manusia lain dan selama seorang individu dapat menikmati seluruh hasil kerjanya. Jumlah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah benda menjadi ukuran nilainya dalam pertukaran mutual. Dengan sistem tersebut, kemampuan kapital untuk menjalankan riba dimusnahkan. Jikalau kapital tersedia untuk setiap orang, kapital tersebut tidak lagi menjadi sebuah instrumen yang bisa dipakai untuk mengeksploitasi.

Internationale pertama

Mikhail Bakunin 1814-1876
Tokoh utama kaum anarkisme adalah Mikhail Bakunin, seorang bangsawan Rusia yang kemudian sebagian besar hidupnya tinggal di Eropa Barat. Ia memimpin kelompok anarkis dalam konverensi besar kaum Sosialis sedunia (Internasionale I) dan terlibat pertengkaran dan perdebatan besar dengan Marx. Bakunin akhirnya dikeluarkan dari kelompok Marxis mainstream dan perjuangan kaum anarkis dianggap bukan sebagai perjuangan kaum sosialis. Sejak Bakunin, anarkisme identik dengan tindakan yang mengutamakan kekerasan dan pembunuhan sebagai basis perjuangan mereka. Pembunuhan kepala negara, pemboman atas gedung-gedung milik negara, dan perbuatan teroris lainnya dibenarkan oleh anarkhisme sebagai cara untuk menggerakkan massa untuk memberontak
Mikhail Bakunin merupakan seorang tokoh anarkis yang mempunyai energi revolusi yang dashyat. Bakunin merupakan ‘penganut’ ajaran Proudhon, tetapi mengembanginya ke bidang ekonomi ketika dia dan sayap kolektivisme dalam First International mengakui hak milik kolektif atas tanah dan alat-alat produksi dan ingin membatasi kekayaan pribadi kepada hasil kerja seseorang. Bakunin juga merupakan anti komunis yang pada saat itu mempunyai karakter yang sangat otoritar.
Pada salah satu pidatonya dalam kongres ‘Perhimpunan Perdamaian dan Kebebasan’ di Bern (1868), dia berkata:

“ Saya bukanlah seorang komunis karena komunisme mempersatukan masyarakat dalam negara dan terserap di dalamnya; karena komunisme akan mengakibatkan konsentrasi kekayaan dalam negara, sedangkan saya ingin memusnahkan negara --pemusnahan semua prinsip otoritas dan kenegaraan, yang dalam kemunafikannya ingin membuat manusia bermoral dan berbudaya, tetapi yang sampai sekarang selalu memperbudak, mengeksploitasi dan menghancurkan mereka. ”

Bakunin dan anarkis-anarkis lain dalam First International percaya bahwa revolusi sudah berada di ambang pintu, dan mengerahkan semua tenaga mereka untuk menyatukan kekuatan revolusioner dan unsur-unsur libertarian di dalam dan di luar First International untuk menjaga agar revolusi tersebut tidak ditunggangi oleh elemen-elemen kediktatoran. Karena itu Bakunin menjadi pencipta gerakan anarkisme modern. Peter Kropotkin adalah seorang penyokong anarkisme yang memberikan dimensi ilmiah terhadap konsep sosiologi anarkisme.

Anarkisme model Bakunin, tidaklah identik dengan kekerasan. Tetapi anarkisme setelah Bakunin kemudian berkembang menjadi sebuah gerakan yang menjadikan kekerasan sebagai jalur perjuangan mereka. Dan puncaknya adalah timbulnya gerakan baru yang juga menjadikan sosialisme Marx sebagai pandangan hidupnya, yaitu Sindikalisme. gerakan ini menjadikan sosialisme Marx dan anarkisme Bakunin sebagai dasar perjuangan mereka. Bahkan gerakan mereka disebut Anarko-Sindikalisme.


Varian-varian anarkisme

Anarkisme, yang besar dan kemudian berbeda jalur dengan Marxisme, bukan merupakan suatu ideologi yang tunggal. Di dalam anarkisme sendiri banyak aliran-aliran pemikiran yang cukup berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan itu terutama dalam hal penekanan dan prioritas pada suatu aspek. Aliran-aliran dan pemikiran-pemikiran yang berbeda di dalam Anarkisme adalah suatu bentuk dari berkembangnya ideologi ini berdasarkan perbedaan latar belakang tokoh, peristiwa-peristiwa tertentu dan tempat/lokasi dimana aliran itu berkembang.

Anarkisme-kolektif

Kelompok anarkisme-kolektif sering diasosiasikan dengan kelompok anti-otoritarian pimpinan Mikhail Bakunin yang memisahkan diri dari Internationale I. Kelompok ini kemudian membentuk pertemuan sendiri di St. Imier (1872). Disinilah awal perbedaan antara kaum anarkis dengan Marxis, diman sejak saat itu kaum anarkis menempuh jalur perjuangan yang berbeda dengan kaum Marxis. Perbedaan itu terutama dalam hal persepsi terhadap negara.

Doktrin utama dari anarkis-kolektif adalah "penghapusan segala bentuk negara" dan "penghapusan hak milik pribadi dalam pengertian proses produksi". Doktrin pertama merupakan terminologi umum anarkisme, tetapi kemudian diberikan penekanan pada istilah "kolektif" oleh Bakunin sebagai perbedaan terhadap ide negara sosialis yang dihubungkan dengan kaum Marxis. Sedangkan pada doktrin kedua, anarkis-kolektif mengutamakan penghapusan adanya segala bentuk hak milik yang berhubungan dengan proses produksi dan menolak hak milik secara kolektif yang dikontrol oleh kelompok tertentu. Menurut mereka, pekerja seharusnya dibayar berdasarkan jumlah waktu yang mereka kontribusikan pada proses produksi dan bukan "menurut apa yang mereka inginkan".

Pada tahun 1880-an, para pendukung anarkis kebanyakan mengadopsi pemikiran anarkisme-komunis, suatu aliran yang berkembang terutama di Italia setelah kematian Bakunin. Ironisnya, label "kolektif" kemudian secara umum sering diasosiasikan dengan konsep Marx tentang negara sosialis.

Anarkisme komunis
William Godwin

Ide-ide anarkis bisa ditemui dalam setiap periode sejarah, walaupun masih banyak penelitian yang harus dilakukan dalam bidang ini. Kita menemuinya dalam karya filsuf Tiongkok, Lao-Tse (yang berjudul Arah dan Jalan yang Benar[3].) dan juga filsuf-filsuf Yunani seperti Hedonists[4] dan Cynics[5] dan orang-orang yang mendukung ‘hukum alam’, khususnya Zeno yang menemukan aliran ‘Stoic’ yang berlawanan dengan Plato. Mereka menemukan ekspresi dari ajaran-ajaran Gnostics, Karpocrates di Alexandria dan juga dipengaruhi oleh beberapa aliran Kristen di Zaman Pertengahan di Prancis, Jerman dan Belanda. Hampir semua dari mereka menjadi korban represi. Dalam sejarah reformasi Bohemia, anarkisme ditemui dalam karya Peter Chelciky (The Net of Faith) yang mengadili negara dan gereja seperti yang dilakukan oleh Leo Tolstoy di kemudian hari.

Humanis besar lainnya adalah Rabelais yang dalam karyanya menggambarkan kehidupan yang bebas dari semua cengkraman otoritas. Sebagian dari pemrakarsa ideologi libertarian lainnya adalah La Boetie, Sylvan Marechal, dan Diderot. Karya William Godwin yang berjudul ‘Pertanyaan Mengenai Keadilan Politik dan Pengaruhnya Terhadap Moralitas dan Kebahagiaan’, merupakan bagian penting dari sejarah anarkisme kontemporer. Dalam karyanya tersebut Godwin menjadi orang pertama yang memberikan bentuk yang jelas mengenai filsafat anarkisme dan meletakannya dalam konteks proses evolusi sosial pada saat itu. Karya tersebut, boleh kita bilang adalah ‘buah matang’ yang merupakan hasil daripada evolusi yang panjang dalam perkembangan konsep politik dan sosial radikal di Inggris, yang meneruskan tradisi yang dimulai oleh George Buchanan sampai Richard Hooker, Gerard Winstanley, Algernon Sydney, John Locke, Robert Wallace dan John Bellers sampai Jeremy Bentham, Joseph Priestley, Richard Price dan Thomas Paine.
Godwin menyadari bahwa sebab-sebab penyakit sosial dapat ditemukan bukanlah dalam bentuk negara tetapi karena adanya negara itu. Pada saat ini, negara hanyalah merupakan karikatur masyarakat, dan manusia yang ada dalam cengkraman negara ini hanyalah merupakan karikatur diri mereka karena manusia-manusia ini digalakkan untuk menyekat ekspresi alami mereka dan untuk melakukan tindakan-tindakan yang merusak akhlaknya. Hanya dengan cara-cara tersebut, manusia dapat dibentuk menjadi hamba yang taat. Ide Godwin mengenai masyarakat tanpa negara mengasumsikan hak sosial untuk semua kekayaan alam dan sosial, dan kegiatan ekonomi akan dijalankan berdasarkan ko-operasi bebas diantara produsen-produsen; dengan idenya, Godwin menjadi penemu Anarkisme Komunis.
Errico Malatesta (1853–1932)

Namun demikian, kelompok anarkisme-komunis pertama kali diformulasikan oleh Carlo Cafiero, Errico Malatesta dan Andrea Costa dari kelompok federasi Italia pada Internasionale I. Pada awalnya kelompok ini (kemudian diikuti oleh anarkis yang lain setelah kematian Bakunin seperti Alexander Berkman, Emma Goldman, dan Peter Kropotkin) bergabung dengan Bakunin menentang kelompok Marxis dalam Internasionale I.

Berbeda dengan anarkisme-kolektif yang masih mempertahankan upah buruh berdasarkan kontribusi mereka terhadap produksi, anarkisme-komunis memandang bahwa setiap individu seharusnya bebas memperoleh bagian dari suatu hak milik dalam proses produksi berdasarkan kebutuhan mereka.

Kelompok anarkisme-komunis menekankan pada egalitarianism (persamaan), penghapusan hirarki sosial (social hierarchy), penghapusan perbedaan kelas, distribusi kesejahteraan yang merata, penghilangan kapitalisme, serta produksi kolektif berdasarkan kesukarelaan. Negara dan hak milik pribadi adalah hal-hal yang tidak seharusnya eksis dalam anarkisme-komunis. Setiap orang dan kelompok berhak dan bebas untuk berkontribusi pada produksi dan juga untuk memenuhi kebutuhannya berdasarkan pilihannya sendiri.

Anarko-Sindikalisme

Bendera yang digunakan dalam gerakan Anarko-Sindikalisme.

Salah satu aliran yang berkembang cukup subur di dalam lingkungan anarkisme adalah kelompok anarko-sindikalisme. Tokoh yang terkenal dalam kelompok anarko-sindikalisme antara lain Rudolf Rocker, ia juga pernah menjelaskan ide dasar dari pergerakan ini, apa tujuannya, dan kenapa pergerakan ini sangat penting bagi masa depan buruh dalam pamfletnya yang berjudul Anarchosyndicalism pada tahun 1938.[6] Pada awalnya, Bakunin juga adalah salah satu tokoh dalam anarkisme yang gerakan-gerakan buruhnya dapat disamakan dengan orientasi kelompok anarko-sindikalisme, tetapi Bakunin kemudian lebih condong pada anarkisme-kolektif.

Anarko-sindikalisme adalah salah satu cabang anarkisme yang lebih menekankan pada gerakan buruh (labour movement). Sindikalisme, dalam bahasa Perancis, berarti “trade unionism”. Kelompok ini berpandangan bahwa serikat-serikat buruh (labor unions) mempunyai kekuatan dalam dirinya untuk mewujudkan suatu perubahan sosial secara revolusioner, mengganti kapitalisme serta menghapuskan negara dan diganti dengan masyarakat demokratis yang dikendalikan oleh pekerja. Anarko-sindikalisme juga menolak sistem gaji dan hak milik dalam pengertian produksi. Dari ciri-ciri yang dikemukakan diatas, anarko-sindikalisme sepertinya tidak mempunyai perbedaan dengan kelompok-kelompok anarkisme yang lain.

Prinsip-prinsip dasar yang membedakan anarko-sindikalisme dengan kelompok lainnya dalam anarkisme adalah : (1) Solidaritas pekerja (Workers Solidarity); (2) Aksi langsung (direct action); dan (3) Manajemen-mandiri buruh (Workers self-management).



Anarkisme individualisme

Anarkisme individualisme atau Individual-anarkisme adalah salah satu tradisi filsafat dalam anarkisme yang menekankan pada persamaan kebebasan dan kebebasan individual. Konsep ini umumnya berasal dari liberalisme klasik. Kelompok individual-anarkisme percaya bahwa "hati nurani individu seharusnya tidak boleh dibatasi oleh institusi atau badan-badan kolektif atau otoritas publik". Karena berasal dari tradisi liberalisme, individual-anarkisme sering disebut juga dengan nama "anarkisme liberal".

Tokoh-tokoh yang terlibat dalam individual-anarkisme antara lain adalah Max Stirner, Josiah Warren, Benjamin Tucker, John Henry Mackay, Fred Woodworth, dan lain-lain. Kebanyakan dari tokoh-tokoh individual-anarkisme berasal dari Amerika Serikat, yang menjadi basis liberalisme. Dan oleh karena itu pandangan mereka terhadap konsep individual-anarkisme kebanyakan dipengaruhi juga oleh alam pemikiran liberalisme.

Individual-anarkisme sering juga disebut "anarkisme-egois", karena salah satu tokohnya, Max Stirner, menulis buku "Der Einzige und sein Eigentum" (b.Inggris : The Ego and Its Own / b.Indonesia : Ego dan Miliknya)[7] yang dengan cepat dilupakan, tetapi mengalami kebangkitan lima puluh tahun kemudian, buku tersebut lebih menonjolkan peran individu.

Buku Stirner itu pada dasarnya adalah karya filsafat yang menganalisa ketergantungan manusia dengan apa yang dikenal sebagai ‘kekuasaan yang lebih tinggi’ (higher powers). Dia tidak takut memakai kesimpulan- kesimpulan yang diambil dari hasil survei. Buku tersebut merupakan pembrontakan yang sadar dan sengaja yang tidak menunjukan kehormatan kepada otoritas dan karenanya sangat menarik bagi pemikir mandiri.

Varian-varian anarkisme lainnya

Selain aliran-aliran yang disebut diatas, masih banyak lagi aliran lain yang memakai pemikiran anarkisme sebagai dasarnya. Antara lain :

Post-Anarchism

Post-Anarchism yang dikembangkan oleh Saul Newman dan merupakan sintesis antara teori anarkisme klasik dan pemikiran post-strukturalis.


Anarki pasca-kiri

Anarki pasca-kiri yang merupakan sintesis antara pemikiran anarkisme dengan gerakan anti-otoritas revolusioner diluar pemikiran “kiri” mainstream.

Anarka-Feminisme

Anarka-Feminisme, yang lebih menekankan pada penolakan pada konsep patriarka yang merupakan perwujudan hirarki kekuasaan. Tokohnya antara lain adalah Emma Goldman.

Eko-Anarkisme dan Anarkisme Hijau,

Eko-Anarkisme dan Anarkisme Hijau,yang lebih menekankan pada lingkungan.

Anarkisme insureksioner,
Anarkisme insureksioneryang merupakan gerakan anarkis yang menentang segala organisasi anarkis dalam bentuk yang formal, seperti serikat buruh, maupun federasi. Definisi tentang anarkisme insureksioner dijelaskan dalam jurnal Do or Die dan pamflet-pamflet grup Venomous Butterfly yang insureksionis :

“ Adalah suatu bentuk, yang tidak dapat terbakukan dalam satu kubu, serta sangat beragam dalam perspektifnya. Anarkisme Insureksioner bukanlah sebuah solusi ideologis bagi masalah-masalah sosial, dan juga bukan komoditi dalam pasar ideologi yang digelar kapitalisme. Melainkan, ia adalah praktek berkelanjutan yang bertujuan untuk mengakhiri dominasi negara dan berteruskembangnya kapitalisme, yang membutuhkan analisa-analisa dan diskusi-diskusi untuk menjadikannya semakin maju dan berkembang. Menurut sejarahnya, kebanyakan anarkis, kecuali mereka yang percaya bahwa peradaban kapitalisme akan terus berkembang hingga titik kehancurannya sendiri, percaya bahwa sebentuk aktivitas insureksioner dibutuhkan untuk dapat mentransformasikan masyarakat secara radikal. Dalam artian ini, negara harus dipukul mundur dari eksistensinya oleh mereka yang tereksploitasi dan termarjinalkan, dengan demikian para anarkis harus menyerang: menunggu sistem ini melenyap dan menghancurkan dirinya sendiri adalah sebuah kekalahan telak. ”

Anarkisme Dan Agama

Pada dasarnya, sejak mulai dari Proudhon, Bakunin, Berkman, dan Malatesta sampai pada kelompok-kelompok anarkis yang lain, anarkisme selalu bersikap skeptik dan anti terhadap institusi agama. Dalam pandangan mereka, institusi keagamaan selalu bersifat hirarki dan mempunyai kekuasaan seperti layaknya negara, dan oleh karena itu harus ditolak. Tetapi dalam agama sendiri (Kristen, Yahudi, Islam, dll) sebenarnya pemikiran akan “anarkisme” dalam pengertian “without ruler” sudah banyak ditemui.

Anarkis-kristen

Dalam agama Kristen, konsep yang dipakai oleh kaum anarkis-kristen adalah berdasarkan konsep bahwa hanya Tuhan yang mempunyai otoritas dan kuasa di dunia ini dan menolak otoritas negara, dan juga gereja, sebagai manifestasi kekuasaan Tuhan. Dari konsep ini kemudian berkembang konsep-konsep yang lain misalnya pasifisme (anti perang), non-violence (anti kekerasan), abolition of state control (penghapusan kontrol negara), dan tax resistance (penolakan membayar pajak). Semuanya itu dalam konteks bahwa kekuasaan negara tidak lagi eksis di bumi dan oleh karena itu harus ditolak. Tokoh-tokoh yang menjadi inspirasi dalam perkembangan gerakan anarkis-kristen antara lain : Soren Kierkegaard, Henry David Thoreau, Nikolai Berdyaev, Leo Tolstoy, dan Adin Ballou.

Anarkisme dan Islam

Hakim Bey

Dalam agama Islam, kelompok anarkisme melakukan interpretasi terhadap konsep bahwa Islam adalah agama yang bercirikan penyerahan total terhadap Allah (bahasa Arab allahu ????), yang berarti menolak peran otoritas manusia dalam bentuk apapun. Anarkis-Islam menyatakan bahwa hanya Allah yang mempunyai otoritas di bumi ini serta menolak ketaatan terhadap otoritas manusia dalam bentuk fatwa atau imam. Hal ini merupakan elaborasi atas konsep “tiada pemaksaan dalam beragama”.

Konsep anarkisme-islam kemudian berkembang menjadi konsep-konsep lainnya yang mempunyai kemiripan dengan ideologi sosialis seperti pandangan terhadap hak milik, penolakan terhadap riba, penolakan terhadap kekerasan dan mengutamakan self-defense, dan lain-lain. Kelompok-kelompok dalam Islam yang sering diasosiasikan dengan anarkisme antara lain : Sufisme dan Kelompok Hashshashin.

Salah seorang tokoh muslim anarkis yang berpengaruh yaitu Peter Lamborn Wilson, yang selalu menggunakan nama pena Hakim Bey. Dia mengkombinasikan ajaran sufisme dan neo-pagan dengan anarkisme dan situasionisme. Dia juga merupakan seorang yang terkenal dengan konsepnya Temporary Autonomus Zones[1].

Yakoub Islam, seorang anarkis muslim, pada 25 Juni 2005 mempublikasikan Muslim Anarchist Charter (Piagam Muslim Anarkis), yang berbunyi :

* Tiada tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusannya;
* Tujuan dari hidup ialah untuk membangun sebuah hubungan kasih yang damai dengan Yang Maha Esa melalui pemahaman untuk bertindak sesuai ajaran, wahyu, serta tanda-tandanya di dalam Penciptaannya juga hati manusia;
* Demi tujuan seperti itu kita harus memiliki komitmen yang kuat untuk mempelajarinya dengan kehendak hati yang bebas, dan secara sadar menolak setiap bentuk kompromi dengan institusi kekuasaan, entah dalam bentukbnya yang yuridis, relijius, sosial, korporatik maupun politis;
* Demi tujuan seperti itu kita harus aktif di dalam kegiatan merealisasikan keadilan yang bertujuan untuk membangun sebuah komunitas-komunitas dan masyarakat dimana pembangunan jiwa yang spiritual tidak terbatasi lagi oleh kemiskinan, tirani, dan ketidakpedulian.

Muslim Anarchist Charter menolak:

* Kekuatan fasis yang bertujuan untuk memapankan kebenaran tunggal yang absolut, termasuk patriarki, kerajaan, dan kapitalisme.

Anarchysme

Ketika para demonstran memecahkan kaca jendela gedung dewan. Mereka melakukan tindakan kekerasan demi terwujudnya tuntutan mereka. Sedangkan penyambung lidah rakyat hanya membisu seakan tutup mata dan tutup telinga mendengar teriakan rakyat yang sedang berkeluh kesah, apakah itu sebuah anarkisme? Dan kemudian Media massa pun tanpa memahami arti sebuah anarkisme turut menyebut tindakan demonstran tersebut sebagai tindakan anarkis yang identik kekerasan. Karena media masa lah banyak orang mengiyakan pernyataan tersebut. Tetapi, benarkah anarkis itu sebuah tindakan kekerasan?
Bukan. Anarkis bukanlah kekerasan Anarkisme berasal dari kata dasar "anarki" dengan imbuhan -isme. Kata anarki merupakan kata serapan dari anarchy (bahasa Inggris) atau anarchie (Belanda/Jerman/Prancis), yang berakar dari kata bahasa Yunani, anarchos/anarchein.Ini merupakan kata bentukan a- (tidak/tanpa/nihil/negasi) yang disisipi /n/ dengan archos/archein (pemerintah/kekuasaan atau pihak yang menerapkan kontrol dan otoritas - secara koersif, represif, termasuk perbudakan dan tirani); simbol huruf A didalam lingkaran, kenapa demikian A adalah alfa atau negasi pertama dalam huruf abjad lingkaran adalah omega artinya penegasan bentuk kemutlakan, jadi sebuah symbol awal yang mutlak misal keadilan, kesetaraan kebebasan, kemanusiaan, dan lain-lain. maka, anarchos/anarchein berarti "tanpa pemerintahan" atau "pengelolaan dan koordinasi tanpa hubungan memerintah dan diperintah, menguasai dan dikuasai, mengepalai dan dikepalai, mengendalikan dan dikendalikan, dan lain sebagainya". Bentuk kata "anarkis" berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki, sedangkan akhiran -isme sendiri berarti paham/ajaran/ideologi.

Anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa pemerintahan. yang dimulai di antara manusia, dan akan mempertahankan vitalitas dan kreativitasnya selama merupakan pergerakan dari manusia" (Peter Kropotkin) Penghapusan eksploitasi dan penindasan manusia hanya bisa dilakukan lewat penghapusan dari system otoriter pemerintah dengan segala kebijakan yang selalu pada ujungnya berpihak pada tubuh instansi atau pemodal dan kapitalisme yang rakus " (Errico Malatesta) .

Anarkis merupakan orang yang menganut sistem anarki. Sedangkan paham atau ideologi anarki adalah anarkisme.
Anarkisme bertujuan menciptakan masyarakat tanpa hirarkis dengan konsep kesetaraan dan kolektifitas dengan kesadaran dan tanggung jawab bersama tanpa ada pemetaan kelas, karena dengan system hirarki itu sendiri terdapat pemetaan kelas antara atasan bawahan, pemerintah dan yang diperintah , yang pastinya terdapat sebuah konspirasi kebusukan system dengan segala legalitas yang hanya sebagai tameng, yang selalu bertolak belakang dengan konsep kesetaraan, kreatifitas, kebebasan yang bertanggung jawab!
Anda pasti berfikiran bahwa sebuah konsep kesetaraan dan kebebasan masih bisa kok diterapkan dalam suatu Negara dengan pemerintahan!!! Jawabanya cuman satu ” nonsense bullshit, omong kosong ( hanya sebuah kemunafikan )”…Dalam system pemerintahan yang sekarang telah ada , dengan segala perundang - undangan dan penerapan sebuah system kinerja mereka, merupakan cermin refleksi wajah kemunafikan dan lahan subur yang dimanfaatkan oleh oknum – oknum mayoritas penjabat Negara yang telah mendarah daging. Dan anehnya lagi ketika pemerintah membutakan diri dan menutup kuping rapat – rapat ketika pemilihan anggota dewan atau kepala daerah dsb berlangsung, dengan kebusukan dan konspirasi dengan kolusi dan nepotisme yang jelas elas terjadi, seakan hal itu dianggap wajar tanpa solusi, mereka berlomba – lomba mengucurkan dana yang tidak sedikit, seperti pertaruhan di medan judi, dengan iming - iming akan memberikan kesejahteraan bagi rakyat dengan buaian janji dan uang demi mendapat sebuah jabatan, yang bila kita telii lagi antara gaji mereka dan uang yang dikeluarkan tak berimbang. Lalu apa yang mereka inginkan?.. ada motif apa lagi dibalik sebuah jabatan ?.( penuh tanda Tanya besar ) coba kita tantang mereka dengan gaji setara dengan guru , tanpa tunjangan apapun dan segala pendanaan infrastruktur,pemberdayaan, ( jasmas) dan tender apa saja benar – benar di pegang dan dikontrol masyarakat , apakah mereka benar – benar masih mau menjadi anggota dewan? …. Itulah sebagai cermin bahwa pemerintahan merupakan lahan subur para koruptor dengan kegilaan mereka kapada jabatan dan uang tanpa perdulikan nasib ( masih percayakah anda dengan system dan birokrasi pemerintahan ? ) ( fuck off)

Kenapa kaum anarkis begitu benci terhadap pemerintah?..
Pada dasarnya kaum anarkis menginginkan sebuah kebebasan tanpa aturan yang mendoktrinisasi ( sebuah kebebasan tapi terbatas ) oleh pemerintah. Dimana, kaum anarkis percaya bahwa sebuah pemerintah hanya sebagai komoditas yang tidak ubahnya seperti perusahaan , dimana didalamnya terdapat proyek atau sebuah tender, dan menegement yang sama halnya dengan konsep kapitalisme, yang pada dasarnya hanya menguntungkan para pejabat pemerintahan dan pemodal itu sendiri, dengan berbagai kebusukan system yang dilegalkan, dengan tendensi kepentingan bersama untuk kesejahteraan rakyat.” Lagi – lagi rakyat sebagai kacung yang hanya mengikuti saran majikannya yang benar –benar ditipu mentah mentahdan yang jelas. aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu yaitu kaum pemilik modal.

Dalam perjuangannya, kaum anarkis tidak menggunakan kekerasan. Anarkisme justru memperjuangkan kedamaian dan kesetaraan.
Itu berarti bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih jenis kehidupan yang anda mau serta hidup di dalamnya tanpa ada yang mengganggu dengan pertanggung jawaban moral dengan konsisten, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. Berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan serta bersama menikmati kesempatan hidup bersama sama dalam kesetaraan.

Anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). Para Anarkis berusaha mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun antara satu dengan yang lainnya. Atau, dalam tulisan Bakunin yang terkenal kebebasan tanpa sosialisme adalah ketidakadilan, dan sosialisme tanpa kebebasan adalah perbudakan dan kebrutalan.

Anarkisme dan kekerasan

Dalam sejarahnya, para anarkis dalam berbagai gerakannya kerap kali menggunakan kekerasan sebagai metode yang cukup ampuh dalam memperjuangkan ide-idenya,
seperti para anarkis yang terlibat dalam kelompok Nihilis di Rusia era Tzar, Leon Czolgosz, grup N17 di Yunani. Slogan para anarkis Spanyol pengikutnya Durruti yang berbunyi

“ Terkadang cinta hanya dapat berbicara melalui selongsong senapan

Yang sangat sarat akan penggunaan kekerasan dalam sebuah metode gerakan. Penggunaan kekerasan dalam anarkisme sangat berkaitan erat dengan metode propaganda by the deed, yaitu metode gerakan dengan menggunakan aksi langsung (perbuatan yang nyata) sebagai jalan yang ditempuh, yang berarti juga melegalkan pengrusakan, kekerasan, maupun penyerangan. Selama hal tersebut ditujukan untuk menyerang kapitalisme ataupun negara.

Namun demikian, tidak sedikit juga dari para anarkis yang tidak sepakat untuk menjadikan kekerasan sebagai suatu jalan yang harus ditempuh. Dalam bukunya What is Communist Anarchist, pemikir anarkis Alexander Berkman menulis:

"Anarkisme bukan Bom, ketidakteraturan atau kekacauan. Bukan perampokan dan pembunuhan. Bukan pula sebuah perang di antara yang sedikit melawan semua. Bukan berarti kembali kekehidupan barbarisme atau kondisi yang liar dari manusia. Anarkisme adalah kebalikan dari itu semua. Anarkisme berarti bahwa anda harus bebas. Bahwa tidak ada seorangpun boleh memperbudak anda, menjadi majikan anda, merampok anda, ataupun memaksa anda. Itu berarti bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih jenis kehidupan yang anda mau serta hidup didalamnya tanpa ada yang mengganggu, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. Berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan, serta menikmati kesempatan hidup bersama-sama dalam kesetaraan."

(Alexander Berkman, What is Communist Anarchist 1870 - 1936) ”


Dari berbagai selisih paham antar anarkis dalam mendefinisikan suatu ide kekerasan sebagai sebuah metode, kekerasan tetaplah bukan merupakan suatu ide eksklusif milik anarkisme, sehingga anarkisme tidak bisa dikonotasikan sebagai kekerasan, seperti makna tentang anarkisme yang banyak dikutip oleh berbagai media di Indonesia yang berarti sebagai sebuah aksi kekerasan. Karena bagaimanapun kekerasan merupakan suatu pola tingkah laku alamiah manusia yang bisa dilakukan oleh siapa saja dari kalangan apapun.

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by Google

On Facebook